Tekan Pencurian Listrik, PLN Majalaya Intensifkan "Operasi Janur"

     Menurut Undang, Operasi Janur sudah dilaksanakan selama dua tahun. Sasarannya rumah-rumah tempat penyelenggaraan resepsi, baik pernikahan maupun khitanan serta tempat penyelenggaraan tablig akbar. Menjelang peringatan HUT Kemerdekaan RI, sasaran akan ditambah, yaitu tempat-tempat penyelenggaraan pentas seni.

      Selama dua tahun Operasi Janur dilakukan, PLN rata-rata mendapati 100 sambungan ilegal dalam satu minggu. Sambungan ilegal tersebut biasanya dilakukan warga untuk kegiatan syukuran pernikahan, khitanan, tablig akbar, dan kegiatan sosial lainnya. Tetapi banyak juga sambungan ilegal ke rumah-rumah warga,kata Undang didampingi Supervisor Pelayanan Pelanggan, H. Apep Ridwan seusai acara Dai Caang di kantor PLN UPJ Majalaya.

      Operasi Janur yang dilakasanakan setiap Sabtu dan Minggu ini, melibatkan anggota kepolisian dan TNI. Hari Sabtu dan Minggu, banyak warga di wilayah PLN UPJ Majalaya yang menggelar hajatan atau syukuran.

      Menurutnya, operasi rutin tersebut dapat menyelamatkan kwh yang cukup signifikan dari para pelanggar. Bukan diwaspadai lagi, tapi kami menuntut adanya peningkatan kesadaran warga untuk tidak melakukan pencurian. Untuk berbagai kegiatan sosial maupun acara hajatan, PLN siap membantu dan memfasilitasi. Meskipun untuk kegiatan sosial, tetapi panitia tidak melapor, maka tetap dituduh melakukan pencurian listrik.

      Untuk mewaspadai terjadinya tindak pencurian listrik, lanjutnya PLN mendapat dukungan dari 20 orang Dai Caang yang tersebar di wilayah PLN UPJ Majalaya. Di antaranya Moch. Zaenal Muhtadin (tokoh masyarakat Kec. Paseh), H. Rukma Wijaya (Ketua MUI Kec. Ibun), dan Ustaz Encang (Sekretaris MUI Desa Loa Paseh). Menurut Moch. Zaenal Muhtadin, menggunakan listrik tanpa izin dan laporan ke PLN merupakan tindak pencurian. Maok cang jiga anu teu dosa. Padahal, itu dilarang agama.

      Untuk mencegahnya, pihaknya telah berusaha melakukan sosialisasi melalui acara keagamaan secara bertahap. Apalagi saat ini di tengah masyarakat sangat rawan terjadi aksi pencurian listrik.

      Ketua MUI Kec. Ibun, H. Rukma Wijaya menambahkan, upaya sosialisasi pencegahan aksi pencurian listrik dilakukan untuk menyelamatkan aset PLN.