Target PAD Hotel dan Restoran Turun

    Banyak sekali hotel dan restoran terkonsentrasi di sekitar Bandung utara yang kini masuk dalam wilayah KBB. Penurunan PAD dalam APBD 2008 dari sektor ini mencapai 70% dibandingkan dengan sebelumnya, kata Heri Partomo, Kasubdin Objek Daya Tarik Wisata Disbudpar Kab. Bandung. Saat ditemui di kantornya di Kompleks Pemkab Bandung di Soreang, Senin (11/2).

    Menurut Heri, target PAD 2007 sebesar Rp 408 juta tak tercapai. Disbudpar hanya meraih sekitar 66% dari target dan sebagian besar diperoleh dari retribusi masuk di objek wisata Maribaya, Kec. Lembang. Kesepakatan target PAD Rp 100 juta tadi berdasarkan hasil kesepakatan dalam pembahasan APBD Kab. Bandung Tahun Anggaran 2008, antara Disbudpar dan Komisi D DPRD Kab. Bandung, beberapa waktu lalu. Dua objek wisata besar yang masuk wilayah KBB, yakni Curug Maribaya dan Situ Ciburuy. Objek wisata yang dikelola Pemkab Bandung hanya Situ Cileunca di Kec. Pangalengan.

    Menurut Heri, berubahnya struktur organisasi tata kerja (SOTK) di lingkungan Pemkab Bandung juga semakin tak menguntungkan bagi kepariwisataan di Kab. Bandung. Dalam SOTK Pemkab Bandung, Disbudpar dipecah dan digabung dengan dua dinas lainnya, yaitu menjadi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, serta Dinas Pemuda, Olah Raga, dan Pariwisata.

    Karena kami hanya mengelola satu objek daya tarik wisata yaitu Situ Cileunca, tentu kami harus menggenjot pendapatan dari objek tersebut. Menyambut Visit Indonesia Year 2008 ini, kami akan menggelar Festival Cileunca yang rencananya digelar Mei mendatang.

    Sementara itu, Wakil Ketua Komisi D DPRD Kab. Bandung Arifin Sobari menyatakan, PAD dari sektor pariwisata di Kab. Bandung sudah lama tidak menjadi primadona. Pemkab Bandung diharapkan memberlakukan basis data dalam menghitung potensi dalam menentukan PAD, bukan berbasis tawar menawar (bargaining) seperti saat ini. Jika itu dilakukan, akan terlihat potensi PAD yang sesungguhnya, termasuk dalam hal pariwisata. Arifin mengatakan, menurunnya target PAD pariwisata di Kab. Bandung ironis dengan kampanye Visit Indonesia Year 2008 yang digembar-gemborkan secara nasional.

 

Sumber : Harian Umum Pikiran Rakyat, Selasa 12 Februari 2008