Suangsih, Masyarakat Peduli Lingkungan

Menjadi warga Kabupaten Bandung yang peduli lingkungan memang menjadi tantangan.

Terlebih menanggapi permasalahan yang disebabkan kerusakan sungai Citarum.

Suangsih (72), warga asal Taman Cibaduyut Indah Blok G 144 Kabupaten Bandung telah memenuhi tantangan itu.

Dirinya konsisten untuk peduli terhadap lingkungan tempat tinggalnya.

Salah satu upaya Suangsih dalam pembangunan lingkungan, yakni menginfaqkan sebanyak 120 bibit pohon buah-buahan kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung.

“Tidak bisa banyak membantu, tapi saya sadari, menjaga lingkungan itu adalah kewajiban kita sebagai manusia. Bagaimana menjaga hubungan kita dengan alam, apalagi sekarang kondisi lingkungan sudah rusak. Mudah-mudahan 120 bibit pohon ini seperti alpukat, nangka, peteuy, jengkol dan durian, bisa bermanfaat,” harapnya.

Suangsih mengaku sebenarnya Ia memang sudah aktif menjaga kebersihan lingkungan.

Menurutnya, setiap orang memiliki tanggung jawab untuk selalu menjaga lingkungan agar manusia dapat hidup selaras dengan alam.

“Selain ibadah, kita juga menjaga keselarasan ekosistem dalam kehidupan ini. Menyelamatkan lingkungan berarti menyelamatkan kehidupan, karena untuk mewujudkannya pun tak harus selalu dengan sesuatu yang mahal. Tapi kalau ini dilakukan terus-menerus dan bersama-sama, tentunya masalah lingkungan sedikitnya akan teratasi,” ucap pensiunan PNS (Pegawai Negeri Sipil) Dinas Pertanian Kabupaten Subang itu.

Bukan soal mudah menyadarkan tetangga untuk peduli lingkungan, kata Suangsih disela kesibukanya di rumah.

Beberapa anaknya juga dia terapkan agar peduli menjaga kebersihan seperti buang sampah pada tempatnya, mulai memanfaatkan pekarangan dengan tanaman sayuran hingga akhirnya Suangsih tergerak untuk ikut berperan membantu program pemerintah, yakni Sabilulungan Tanam Pohon Kesayangan (Satapok) yang diinisiasi DLH.

“Niat menyumbang pohon untuk mendukung program Pemkab memang sudah ada, tapi saya masih bingung harus kemana. Akhirnya saat menemui rekan di Dinas Pertanian Kabupaten Bandung dan Walhi, saya diarahkan ke DLH. Alhamdulillah mendapat sambutan positif, untuk menyalurkan infak pohon ini, DLH mengajak saya ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Babakan di Ciparay untuk melakukan penanaman pohon. Bangga rasanya bisa terlibat,” cetus Suangsih.

Menanggapi hal itu, Bupati Bandung H. Dadang M. Naser, SH,S.Ip.,M.Ip memberikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi dari Pemkab Bandung atas sumbangsih dan suri tauladan dari Ibu Suangsih.

Bupati berkeyakinan, sesungguhnya tindakan ibu Suangsih merupakan karakter masyarakat Kabupaten Bandung.

“Mari awali segala kebaikan dari diri kita sendiri. Sosok Ibu Suangsih merupakan wujud dari kesadaran individu yang diharapkan mampu mendorong terbangunnya kesadaran kolektif, bahwa sabilulungan akan kuat menjadi karakter masyarakat, ketika ditopang oleh kuatnya pondasi individu seluruh masyarakat,” ungkap Bupati Bandung.

Sementara, ditemui di tempat berbeda, Kepala DLH Kabupaten Bandung Asep Kusumah, S.Sos.,M.Si mengatakan, sangat berterima kasih dan mengapresiasi tindakan yang dilakukan Suangsih terhadap lingkungan.

Menurutnya, kepedulian yang dilakukan Suangsih sangat menginspirasi masyarakat lain.

Bahwa dengan kepedulian sesama, dapat dipastikan masalah lingkungan yang selama ini dianggap berat, akan berangsur membaik.

“Kita harap ada Suangsih lain di Kabupaten Bandung. Karena masalah lingkungan ini akan cepat teratasi kalau semua memiliki pemahaman dan perilaku seperti ibu Suangsih. Tidak perlu melakukan hal yang besar, dengan menjaga lingkungan masing-masing pun setidaknya bisa berdampak besar, jika dilakukan serentak dan bersama-sama,” imbuh Asep Kusumah.

Bersama jajaran pemerintah Kabupaten Bandung, dirinya mengajak seluruh masyarakat untuk ikut terlibat sebagai sumber solusi.

Semakin banyaknya program yang digulirkan untuk penyelesaian soal lingkungan, masyarakat pun akan memperoleh manfaatnya.

“Kesejahteraan akan dirasakan umat manusia jika alam dan lingkungan yang menjadi tempatnya menjalani hidup ini terjaga kebersihan dan kelestariannya. Selama ini, begitu banyak manfaat yang telah diberikan oleh alam kepada kita. Jika bukan kita, siapa lagi yang akan peduli terhadap kelestariannya?” tangkas Kepala DLH, didampingi Kasi Pengendalian Kerusakan Lingkungan DLH Edi Sofyan Asep menandaskan bahwa dengan menyelamatkan lingkungan berarti turut menyelamatkan manusia yang hidup di dalamnya.

Untuk itu dia mengimbau agar peran manusia sebagai bagian dari ekosistem kehidupan bisa berfungsi, salah satunya turut melestarikan dan menjaga lingkungan.

Press Release Kominfo Setda.