Seminar Pendidikan Karakter

Karakter merupakan bagian integral yang harus dibangun, agar generasi muda memiliki sikap dan pola pikir  yang berlandaskan moral yang kokoh dan benar. Dalam pengembangan pendidikan karakter dibutuhkan kompetensi yang mencakup komponen kecerdasan, keilmuan, keproduktifan serta ahlak yang baik.

"Jangan sampai seorang siswa itu pintar dan cerdas dalam kelas, namun prilakunya berangasan..", demikian ungkap Bupati  Bandung H.Dadang Mohamad Naser, SH, S.Ip saat menjadi narasumber dalam Acara Seminar Sehari Membangun Generasi Muda Melalui Pengembangan Pendidikan Karakter yang di gelar di Gedung Dewi Sartika-Soreang, Rabu (25/01).

Seminar di ikuti kurang lebih oleh 400 peserta, terdiri dari para kepala sekolah SMA dan SMK, guru PKN, serta siswa-siswi SMA dan SMK se-Kab.Bandung. Turut hadir dalam acara tersebut Kepala Dinas Pendidikan Kab.Bandung, Drs.Juhana, Ketua Baladhika Karya Kab.Bandung, Dra.Ratnaningsih, dan narasumber lain  Kolonel Purnawirawan Herman Ibrahim dari Lemhanas serta Dr. Harry Suderajat, M.Pd, dari perguruan tinggi UNINUS.

Bupati Dadang Naser menilai, sistem pembelajaran saat ini menurutnya belum sepenuhnya secara efektif membangun peserta didik untuk memiliki akhlak mulia dan karakter bangsa. Hal tersebut ditandai dengan pendidikan yang diajarkan selama ini terlalu menekankan terhadap pentingnya nilai akademik, sedangkan penekanan pendidikan yang mengajarkan tentang kemampuan mengelola dirinya sendiri masih rendah, "Siswa di sekolah hanya sebatas mendapatkan pengetahuan saja, bagi mereka dengan naik kelas dan memiliki raport sudah cukup, sementara skill mereka masih kurang..", paparnya pula.

Terkait hal itu menurut Dadang, perlu ditingkatkan lagi mutu pendidikan karakter bagi peserta didik, namun disamping itu perlu ditanamkan pula penguatan nilai keagamaan dalam diri siswa " Sehingga mereka dapat menyeimbangkan antara kecerdasan dengan ahlaqul karimah yang baik..", tutur Dadang.

Lebih jauh Dadang Naser mengatakan bahwa Pancasila sebagai dasar negara kita tetap merupakan landasan filosofis untuk penguatan karakter bangsa, yang bertujuan untuk mengembangkan siswa menjadi manusia Indonesia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta Tanah Air.

Intisari dari nilai-nilai pancasila salah satunya adalah gotong royong. Gotong royong bagi rakyat tatar pasundan, dituangkan dalam konsep dan motto yang mengandung nilai filosofis yaitu sabilulungan artinya saling membantu dan tolong menolong. " Sifat gotongroyong dalam lingkungan siswa ini dapat dilakukan dalam bentuk membantu teman yang sedang mengalami kesusahan..", kata Dadang.