Sabekraf 2018, Ajang Promosi Produk UMKM

Sabilulungan Ekonomi Kreatif Fair (Sabekraf) 2018 digelar di Trans Studio Mall (TSM) Bandung, Jum’at (4/5). Menyediakan 46 stand yang menampilkan produk-produk fashion, traditional snack, fresh food, makanan olahan, mainan serta produk-produk kerajinan tangan lainnya dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kabupaten Bandung.

Bupati Bandung H. Dadang M. Naser, S.H, S.Ip, M.Ip membuka secara resmi penyelenggaraan even yang berlangsung mulai tanggal 4 sampai 6 Mei 2018 tersebut. “Sabekraf merupakan sebuah peluang besar bagi para pelaku UMKM maupun pengrajin lokal untuk menunjukkan berbagai produk terbaiknya. Sekaligus mempertemukan produsen dengan konsumen sebagai ajang promosi kreativitas masyarakat Kabupaten Bandung,” ucap Bupati.

UMKM menurutnya memiliki peran strategis dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja. Selain itu juga mampu berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan.

“Pemkab Bandung dalam upaya pengembangan ke depan perlu berpikir bagaimana UMKM mampu eksis di era persaingan yang ketat. Selama ini para pelaku UMKM seringkali mengalami berbagai permasalahan, seperti kesulitan pemasaran, kemasan hingga sulit mengakses bantuan permodalan dari perbankan,” imbuh Dadang Naser.

Sebagai bentuk dukungan, Pemkab Bandung telah meluncurkan Layanan Konsultasi Bisnis (LKB) dan Inkubator Bisnis gratis. “LKB dan Inkubator Bisnis ini bertujuan untuk membantu para pelaku UMKM agar mampu mengatasi kendala bisnis sehingga lebih siap menghadapi persaingan global,” tambahnya.

Terkait tumbuh kembang maupun laju merananya kerajinan sebagai warisan yang turun temurun tergantung dari beberapa faktor. “Faktor-faktor paling berpengaruh adalah transformasi masyarakat yang disebabkan modernisasi teknologi, minat dan apresiasi masyarakat terhadap kerajinan serta mumpuninya para pengrajin itu sendiri baik dalam menjaga mutu dan kreativitas maupun dalam keberlanjutan penyediaan produk kerajinan,” tutup dia.

Sementara itu Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Bandung Hj. Nia Agustina Dadang Naser mengatakan event ini merupakan angin segar bagi Industri Kecil Menengah (IKM) dan Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk mempromosikan produknya. 

“TSM sengaja dipilih sebagai lokasi penyelenggaraan atas fasilitasi pihak manajemen Transmart yang sudah lebih dulu melakukan sosialisasi pembinaan terhadap IKM dan UKM kita. Hal ini menjadi angin segar untuk para pengrajin Kabupaten Bandung,” kata Ketua Dekranasda.

Menurut Ibu yang biasa dipanggil Teh Nia, manajemen Transmart sangat luar biasa dalam membina IKM dan UKM Kabupaten Bandung. “Pembinaan yang dilakukan Transmart sangat luar biasa, terutama dari sisi penentuan harga, estetika kemasan dan juga tekhnik kemasan,” pungkasnya.

Teh Nia mengatakan wilayah Kabupaten Bandung yang didukung faktor alam, agro industri dan agro wisata yang cukup besar harus dimanfaatkan secara optimal. “Masih banyak potensi kerajinan yang belum tergali. Apabila potensi kerajinan yang ada termanfaatkan secara maksimal, akan memberikan pengaruh positif terhadap perekonomian keluarga dan masyarakat,” pungkasnya.

Sabekraf 2018 juga dimeriahkan penampilan musik modern dan tradisional, barista show, talkshow Industri Kreatif serta pertunjukan sulap dari pesulap terkemuka Joe Sandi.

Sumber : Press Release Kominfo Setda