Rubrik Sabilulungan GTL, Sabilulungan Perbaiki Infrastruktur Jalan

Sambil menunggu proses lelang pengerjaan konstruksi jalan rusak, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung memberikan pelayanan berupa perbaikan jalan sementara, yaitu melalui Gerakan Tutup Lubang (GTL).

 

Bupati Bandung H. Dadang M. Naser mengatakan, kegiatan yang diinisiasi Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Bandung itu, rutin dilakukan sebagai salah satu rangkaian kegiatan menyambut Hari Jadi Kabupaten Bandung, yang jatuh pada tanggal 20 April setiap tahunnya.

 

Pada tahun 2019, yang mana Kabupaten Bandung akan memasuki usia ke-378, GTL dilakukan secara serentak di 10 titik wilayah Unit Pelayanan Teknis (UPT) Sarana dan Prasarana (Sarpras) DPUTR. 10 UPT tersebut adalah UPT Sarpras Soreang,  Banjaran,  Margahayu,  Baleendah,  Cileunyi,  Cicalengka,  Ciparay,  Majalaya,  Pangalengan dan UPT Sarpras Ciwidey.

 

“Selain itu, GTL juga dilakukan untuk menurunkan angka kecelakaan akibat kerusakan jalan. Tentunya ini bersifat sementara, sambil menunggu proses tender pelaksanaan konstruksi yang lebih permanen,” ucap bupati di Rumah Jabatannya di Soreang, Selasa (26/3/2019).

 

Penanganan sementara jalan rusak, yang biasa dilakukan bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Bandung tersebut, adalah untuk memberikan contoh agar ditiru warga masyarakat. “Kami himbau kepada warga, sambil menunggu penanganan permanen, agar jalan yang rusak ini ditutup dulu dengan barangkal (puing-puing sisa bangunan) atau material lainnya,” imbuh Dadang Naser.

 

GTL tahun ini, secara ceremonial dilakukan di ruas Jalan Cingcin – Bojongkoneng (Kecamatan Soreang), Gandasari – Bojongkunci (Kecamatan Katapang), Gandasari – Bojongkunci (Kecamatan Pameungpeuk) dan ruas Jalan Bojongmalaka – Sukasari (Kecamatan Baleendah).

 

“Berdasarkan evaluasi dan penilaian, jalan mantap di Kabupaten Bandung pada tahun 2018 ada di angka 82%. Meningkat dibandingkan Tahun 2017, yang berada di angka 71,54%. Rata-rata di daerah yang sering terkena banjir, perbaikan infrastruktur jalan dilakukan dengan betonisasi,” terang dia.

 

Pembangunan bersifat dinamis, begitu pula di bidang infrastruktur jalan. Jalan yang sudah baikpun akan mengalami kerusakan, termasuk jalan-jalan yang dibeton. “Betonisasi kekuatannya maksimal hanya 6 sampai 10 tahun, setelah itu wajar kalau ada retak-retaknya, ini yang mesti diperbaiki,” tambahnya.

 

Dengan kondisi musim panas lalu masuk musim penghujan, ditambah peningkatan volume kendaraan, pihaknya meminta warga untuk terus berkoordinasi, baik dengan tokoh masyarakat, kepala desa dan juga dengan UPT Sarpras.

 

“Titik-titik mana yang kurang bagus, atau yang harus segera ditangani, terus dikoordinasikan. Untuk sementara ini, kami mengajak warga untuk Sabilulungan melakukan GTL,” pungkas Dadang.

 

Sementara itu di tempat terpisah Kepala DPUTR Ir. H Agus Nuria Agusanas menerangkan, infrastruktur jalan yang memerlukan penanganan, selalu dianggarkan pada tahun anggaran berjalan. Namun karena proses lelangnya membutuhkan waktu, maka GTL selalu dilakukan.

 

“Proses lelang membutuhkan waktu dua sampai tiga bulan. Untuk menghindari kerusakan yang berlebihan, maka kita lakukan GTL sebagai strategi dan bentuk pelayanan kami, agar masyarakat pengguna jalan lebih nyaman dan tidak menunggu terlalu lama,” jelas Kepala DPUTR.

 

Pelaksanaan GTL tahun ini, dilakukan di 3 sampai 4 lokasi pada masing-masing wilayah UPT Sarpras. “GTL dilakukan, terutama di titik-titik yang akan kita laksanakan perbaikan permanen di anggaran tahun berjalan,” tambahnya pula.

 

Respon dari warga setempat pada gerakan tersebut, menurutnya sangat positif. Hal itu terbukti dengan turunnya warga menyumbangkan tenaga, terutama saat material GTL sudah sampai di lokasi.

 

“Karena masyarakat benar-benar membutuhkan, tanpa ada instruksi mereka langsung mengerjakan sendiri menutup lubang jalan. Seperti di Bojongkoneng, begitu material datang pengurus RW nya langsung mengerahkan warga. Personil DPUTR belum turun, warga sudah turun lebih dulu, ini menunjukkan antusiasme warga terhadap gerakan ini,” lanjut Agus Nuria.

 

Kegiatan Sabilulungan GTL di setiap tahunnya, tidak hanya melibatkan UPT Sarpras dan Bidang Jalan DPUTR saja. “Ini merupakan program tahunan kami. Semua bidang yang ada di DPUTR, menunjukkan semangat Sabilulungan terjun melakukan GTL bersama pemerintah kecamatan, Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) bersama warga,” tutupnya.

 

Sumber: Humas Pemkab Bandung