Demikian dikatakan Direktur RSD Soreang, Dr. Nieke Andang saat peresmian GRJT tahap I dan penyerahan Sertifikat Akreditasi Pelayanan Penuh Tingkat Dasar dari Departemen Kesehatan RI di RSD Soreang, Jalan Raya Soreang, Selasa (15/4).

    Disebutkan Nieke, wilayah cakupan RSD Soreang meliputi kecamatan di wilayah Kab. Bandung, selain menerima kunjungan pasien dari Kab. Bandung Barat, Kab. Cianjur serta Garut Selatan. Sebab itu, perlu memiliki gedung yang lebih representatif.

    Dengan telah selesainya pembangunan lantai I dan II GRJT tersebut, diharapkan pada tahun ini RSD Soreang telah dapat memfungsikan sebagian dari sarana pelayanan kesehatan rawat jalan. GRJT sebagai sarana poliklinik baru yang lebih memadai sesuai standar, serta mempersiapkan perluasaan ruang rawat inap, khususnya ruang perawatan kelas III dan ruang instalasi gawat darurat (IGD).

    Diakui Dr. Nieke, tingkat hunian tertinggi di RSD Soreang pada ruang perawatan kelas III, dengan tingkat hunian meningkat dari 46,98% menjadi 83, 64%. Jumlah hari rawat inap meningkat dari 8.675 hari menjadi 39.985 hari, atau meningkat 460% dari tahun 1999.

    Dilanjutkannya, pencapaian kinerja RSD Soreang mengalami peningkatan yang cukup signifikan, dibuktikan dengan jumlah kunjungan pasien rawat jalan dan kunjungan IGD pada 2007 dibandingkan tahun 1999. Dari 37.528 orang menjadi 70.244 orang atau meningkat 53,4%. Dalam kesempatan itu, Depkes melalui Kasi Rujukan Dinkes Jabar, Dr. Niken Budiastuti memberikan sertifikat akreditasi rumah sakit dengan status akreditasi penuh tingkat dasar.

    Dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Ir. Sofyan Nataprawira, Bupati Bandung, H. Obar Sobarna, S.I.P. mengatakan, Pemkab Bandung sesuai rencana strategis dan masterplan RSD Soreang, akan membangun gedung rawat jalan terpadu secara bertahap. RSD Soreang dibangun dan dikembangkan, agar mampu memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau bagi masyarakat. Khususnya di kawasan Bandung Selatan.