Ribuan Penyuluh Agama Belum Menerima Honor Muhaimin, "Ada Penataan Administrasi PAH"

     Teman-teman mempersoalkan honor PAH yang belum juga keluar sampai bulan Agustus ini. Honornya memang cuma Rp 75.000,00 per bulan, namun amat berarti bagi kami yang tugasnya hanya membina umat, kata seorang PAH yang enggan disebut namanya, di Kandepag Kab. Bandung, Kamis (13/8).

     Apabila honor itu dirapelkan dari Januari-Juni, jumlahnya hanya Rp 450.000,00, tidak sebanding dengan pekerjaan membina umat. Meski begitu, kami tetap bersyukur meski honornya Rp 75.000,00. Akan tetapi tolong jangan sampai pembayaran honor telat sampai delapan bulan.

     Belum cairnya honor PAH diakui Kepala Kanwil Depag Jabar, H. Muhaimin Luthfie, M.M. Keterlambatan pembayaran honor ini akibat adanya penataan administrasi PAH. Apakah benar PAH yang ada selama ini menjalankan tugasnya atau sudah pindah ke profesi lain?.

     Selain itu, nama-nama PAH juga dikelompokkan per kecamatan dan honornya akan ditransfer melalui rekening bank. Kami sudah membuat surat keputusan (SK) baru pengangkatan PAH pada Juli lalu. Nantinya tiap PAH akan membuka rekening di bank untuk menerima pembayaran honornya.

     Sementara itu, kandepag kabupaten/kota menjalin kerja sama dengan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) dan perbankan. Tugas kanwil untuk administrasi PAH sudah beres sehingga bolanya kini ada di kandepag kabupaten/kota. Mereka perlu segera bekerja sama dengan KPPN dan pihak perbankan.

     Menyinggung adanya potongan pajak sebesar lima belas persen, Muhaimin menyatakan, mulai tahun 2009 ini tidak ada pemotongan pajak. Kalau tahun-tahun sebelumnya, honor PAH hanya Rp 40.000,00 per bulan dipotong pajak lagi lima belas persen. Kasihan. Sudah honornya kecil dikenai pajak.

Belum memadai

     Jumlah tenaga PAH di Jawa Barat, kata Muhaimin, sebanyak 8.800 orang. Jumlah tersebut masih belum memadai dibandingkan dengan jumlah penduduk Muslim di Jawa Barat sekitar 39 juta jiwa. Sebagian besar PAH adalah para kiai, ustaz dan ustazah, atau tokoh-tokoh agama di daerah yang kita rekrut untuk membina umat seperti majelis taklim. PAH merupakan garda depan Depag layaknya babinsa di tentara.

     Muhaimin mengharapkan agar peran PAH ditingkatkan untuk mendeteksi adanya aliran sesat maupun penyimpangan ajaran menjurus kekerasan. Seharusnya PAH bisa mencegah berkembangnya ajaran sesat maupun orang-orang yang salah dalam memahami Islam seperti kasus terorisme.

     Sementara itu Kasi Penerangan Agama dan Masjid (Penamas) Kandepag Kab. Bandung, H. Undang Lukmanulhakim mengatakan, pihaknya sudah melakukan inventarisasi PAH di Kab. Bandung dan Kab. Bandung Barat (KBB). Saat ini masih terus diproses agar data-datanya masuk ke KPPN. Karena honor PAH mulai tahun 2009 memakai jasa perbankan, setiap PAH juga harus membuka rekening.

     Kandepag Kab. Bandung merencanakan agar honor PAH sudah keluar sebelum Ramadan. Anggap saja sebagai bekal para PAH menghadapi Ramadan sehingga lebih tenang dalam membina umat. Bulan Ramadan kan identik dengan maraknya ceramah dan pembinaan umat yang menjadi salah satu tugas PAH.

 

Sumber : Harian Umum Pikiran Rakyat Edisi Jum'at,14 Agustus 2009