Ribuan Botol Miras Dimusnahkan

    Dari sekitar 12.000 botol miras itu, 10.000 di antaranya hasil operasi pekat jajaran Polres Bandung dan sisanya hasil operasi Satpol PP Kab, Bandung. Dalam pemusnahan yang dilakukan pukul 09.00 WIB tersebut, tampak hadir Kapolres Bandung, AKBP H. Ahmad Dofiri, Bupati Bandung, Obar sobarna, para kasat, kabag, dan kapolsek di jajaran Polres Bandung.

    Kapolres Bandung, AKBP H. Ahmad Dofiri didampingi Kabag Bina Mitra, Kompol Sumintha, usai pemusnahan mengatakan, miras yang dimusnahkannya tersebut merupakan hasil operasi pekat jajarannya. Dalam operasi pekat ini, bukan hanya miras yang jadi sasaran. Sasaran lainnya adalah premanisme, balapan liar, dll. Operasi pekat ini rutin kita lakukan untuk menjaga situasi kamtimbas. Begitu pun dengan masalah penyalahgunaan narkoba, kita akan terus berantas hingga ke akar-akarnya.

    Bukti kalau pihaknya terus berupaya memberantas peredaran narkoba di wilayah hukumnya, lanjut Ahmad Dofiri, sudah banyak para tersangka pemakai maupun pengedar narkoba terpaksa meringkuk di tahanan Mapolres Bandung. Pokoknya kita akan sikat terus peredaran narkoba di wilayah hukum Polres Bandung. Begitu pun dengan miras, kalau ada informasi ada toko kelontongan atau warung menjual miras, kita akan operasi.

    Selain terus melakukan pemberantasan dengan membekuk tersangkanya, jajaran Polres Bandung juga melakukan beberapa tindakan preventif, seperti penyuluhan maupun talkshow. Seperti yang dilakukan kemarin, Sekitar 100 pelajar siswa SMP Dan SMA se-Kab. Bandung mengikuti talkshow antinarkoba yang bertemakan "Jauhkan Narkoba dari Kehidupan dan Lingkungan Anda" di Gedung Dewi Sartika Pemkab Bandung.

    Talkshow sendiri, selain menghadirkan narasumber dari Polres Bandung, Dinas Kesehatan Pemkab Bandung, dan Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Cimahi, tampak hadir tiga orang mantan pengguna narkoba yang kini telah berhenti, yaitu Anton dan Dona dari Bandung, serta Adi dari Depok.

    Datangnya ketiga mantan pengguna narkoba ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para peserta. Buktinya para peserta tidak segan dan dengan antusias menanyakan seputar narkoba. Seperti pertanyaan kritis yang dilontarkan Fajar, pelajar kelas I SMPN 1 Soreang. Dia menanyakan jenis narkoba, sakau, dan lainnya.

    Sementara Bupati Bandung, Obar Sobarna mengatakan, peredaran narkoba di wilayah Kab. Bandung potensinya cukup besar. Ini dilihat dari luas wilayah, akses jalan, dan jumlah penduduk. Karenanya Obar mengingatkan agar masyarakat ikut memantau dan pengawasi setiap peredaran narkoba.
 
 
 
Sumber : Harian Umum Galamedia, Selasa 1 Juli 2008