Relokasi SDN Tirtayasa Dalam Proses

Tim Fasilitasi Inventarisasi Fasilitas Sosial-Fasilitas Umum (Fasos-Fasum) Trase Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), telah melaksanakan rapat di SDN Tirtayasa Kecamatan Cileunyi, Senin (1/4/2019) lalu. Rapat dilakukan sebagai upaya merelokasi bangunan SDN Tirtayasa, yang terkena dampak Proyek Pembangunan Trase KCJB di Kabupaten Bandung.

 

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung Dr. H. Juhana melalui Kepala Bidang Sekolah Dasar (Kabid SD) Adang Syafaat. Ia mengatakan, rapat tersebut diadakan karena pembangunan KCJB, prosesnya telah memasuki kawasan dimana bangunan SDN Tirtayasa berdiri. 

 

“Tim yang hadir dalam rapat, mendorong relokasi bangunan ke tempat yang aman, tenteram dan nyaman. Tempat baru tersebut harus dapat mengakomodir semua elemen masyarakat, khususnya warga belajar, dengan mendapatkan sarana yang lebih baik dari bangunan sebelumnya,” ungkap Kabid Adang Syafaat saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Sabtu (20/7/2019).

 

Dalam rapat yang dipimpin oleh Ketua Tim Asisten Ekonomi dan Kesejahteraan (Ekjah) Kabupaten Bandung H. Marlan tersebut, dihadiri oleh Bagian Pembangunan dan Bagian Kerjasama Sekretariat Daerah (Setda), Dinas Perumahan Rakyat Pemukiman dan Pertanahan (Disperkimtan), Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR), Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD), Disdik, Pemerintah Desa Cibiruhilir, Pemerintah Kecamatan Cileunyi, PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC), perwakilan ahli waris, pihak kuasa jual tanah dan komite sekolah.

 

“Hasil rapat memutuskan bahwa sarana prasarana pengganti harus lebih baik dan representatif, dengan luasan tanah sesuai atau lebih luas dari lokasi yang terdampak. Berdasarkan survey dan verifikasi lapangan yang kami (Disdik) lakukan, kecenderungan relokasi mengerucut ke lokasi tanah seluas 1.240 m2, lokasinya di Kampung Taman Cimekar Desa Cibiruhilir Kecamatan Cileunyi,” tutur Adang Syafaat.

 

Untuk sementara ini terang Adang, Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dipindahkan ke sekolah terdekat dan sudah berjalan, yaitu di SDN Cibiru 10 dan SDN Mekarbiru Kecamatan Cileunyi. “Saat rapat, kalender pendidikan juga mendapat perhatian, sehubungan dengan tahun pelajaran baru yang akan segera berjalan. Pihak PT KCIC sendiri, juga telah menyanggupi untuk memberikan fasilitas antar jemput siswa, yaitu berupa kendaraan roda empat,” tambah Adang.

 

Menyikapi kendaraan antar jemput yang hanya berjumlah satu, kata Adang, PT. KCIC secara bertahap akan menambah jumlah armada, untuk lebih memperlancar transportasi siswa. Pemindahan KBM terpaksa dilakukan untuk menyelamatkan para siswa, sambil menunggu proses relokasi bangunan sekolah pengganti diselesaikan pihak KCIC.

 

Adang menambahkan, untuk pembebasan lahan relokasi sekolah, pihak PT KCIC akan melakukannya sesuai aturan. Dimulai dengan tahap survey oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP), valuasi dan nego antara PT KCIC dengan pemilik lahan.

 

“Pembangunan bangunan pengganti belum dimulai, karena lokasi Taman Cimekar itu masih dalam proses pembebasan lahan. Pembebasan lahan dan pembangunan tersebut sudah menjadi tanggung jawab PT KCIC,” imbuhnya.

 

Sumber: Humas Pemkab Bandung