Ratusan Buruh PT SMT Unjuk Rasa

Akibat aksi tersebut aktivitas pabrik terpaksa tidak berjalan. Massa buruh SPN yang sudah terkonsentrasi sejak pukul 06.00 WIB, memilih menyampaikan aspirasinya didepan pintu gerbang pabrik tekstil tersebut.

Ratusan buruh tersebut membawa pamflet yang bertuliskan tuntutan mundur bagi Subrata. Di bawah pengawalan petugas dari Polres Cimahi, mereka menerikann yel-yel.

Dalam tuntutannya, para buruh menilai bahwa general manager yang sudah empat tahun bekerja di perusahaan tersebut, kerap memberikan kebijakan yang dinilai merugikan buruh.Ketua Pengurus Serikat Pekerja SPN PT SMT, Ahmad Yani Panjaitan mengatakan Banyak di antara rekan kami yang tanpa sebab dipindahkan ke bagian lain dengan alasan yang tidak masuk akal. Sehingga pada akhirnya mengundurkan diri.

Dikatakan Ahmad, arogansi pimpinan mereka tersebut dengan mengeluarkan berbagai kebijakan yang pada akhirnya mampu menekan biaya untuk perusahaan.Dengan kebijakan tersebut kami menilai bahwa karyawan yang keluar tanpa memerlukan biaya tinggi karena mengundurkan diri setelah sebelumnya dibuat tidak nyaman dalam bekerja.

Ditambahkan Ahmad, aksi tersebut sebagai kelanjutan dari aksi sebelumnya, yaitu pada 27 Februari lalu. Karena tidak ada kata sepakat terhadap tuntutan mereka akhirnya aksi dilakukan lagi kemarin.

Proses negosiasi hanya memenuhi tuntutan normatif, sedangkan kami hanya menuntut agar general manager kami lengser.

Ditambahkan pengunjuk rasa lainnya, tuntutan mereka tidak akan berhenti sebelum lengsernya Subrata dan mereka berharap direksi mendengar keinginan para buruh tersebut.sementara itu  para pengunjuk rasa yang juga mendapatkan dukungan dari SPN diluar perusahaan sempat berucap, Pokoknya kami hanya meminta dia turun, dan sebelum itu dilakukan aksi akan terus dilakukan.

Sementara para pengunjuk rasa berkumpul di depan gerbang pntu masuk pabrik, beberapa anggota SPN lainnya "mengintai" bagian belakang pabrik. Karena beredar informasi bahwa pihak perusahaan akan menjebol pagar pabrik bagian belakang untuk memasukan pegawai lain agar perusahaan bisa beroperasi.

Aksi para buruh tersebut akhirnya berhenti sekira pukul 13.00 WIB setelah general manager yang dituntut mundur melakukan perundingan dengan perwakilan pengunjuk rasa. Perundingan berlangsung tertutup.

Dikatakan Ahmad Yani, Subrata menyatakan minta maaf dan akan mematuhi segala aturan, serta mengajak SPN di perusahaan tersebut untuk bermitra demi kemajuan perusahaan dan para pegawainya.

Jika hal ini tidak dipatuhi, kami akan menuntut kembali tuntutan-tuntutan karyawan.

Sementara itu, Subrata yang dituntut mundur oleh para buruh, tidak berhasil ditemui wartawan. 

Sumber : Harian Umum Galamedia, Edisi Rabu, 12 Maret 2008