Produksi Teh Diprediksi Meningkat Hingga 30%

Kabid Penelitian pada Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) Gambung, Rohayati Suprihatini, Kamis (17/6). mengatakan  cuaca beberapa bulan ini memang tidak bisa ditebak, tetapi berdasarkan beberapa referensi, seperti dari BMKG, dua bulan ke depan akan memasuki musim kemarau basah atau yang biasa disebut dengan el nino basah.

Menurut Rohayati, kondisi cuaca seperti itu sangat ideal bagi tanaman teh. Produksi pucuk daun teh diperkirakan akan naik karena air cukup dan sinar matahari banyak. Hal ini sangat berbeda dengan kondisi April-Mei 2010. Untuk dua bulan ke belakang, curah hujan masih sangat tinggi, sedangkan sinar matahari kurang. Itu membuat produksi pucuk daun teh anjlok hingga empat puluh persen.

Rohayati menambahkan, tahun ini harga teh di pasaran dunia melemah dibandingkan dengan tahun lalu. Tahun lalu, harga teh di pasaran dunia 1,7 dolar AS per kg, tahun ini berkisar antara 1,5 hingga 1,6 dolar AS per kg, tergantung kualitas.

Saat ini masih banyak kebun teh rakyat yang kurang terpelihara sehingga produktivitasnya lebih rendah dibandingkan dengan tanaman teh di perkebunan swasta ataupun PTPN VIII. Luas areal teh rakyat di Kab. Bandung mencapai 1.690 hektare, sebagian besar berada di Kec. Pasirjambu, Pangalengan, Ciwidey, Rancabali, dan Kertasari.

Sumber : Harian Umum Pikiran Rakyat, Edisi Senin 21 Juni 2010