Hal itu diungkapkan Kapolres Bandung, AKBP Drs. H. Ahmad Dofiri, M.Si. ketika berada di Mapolres Bandung, Kamis (24/4). Menurut Kapolres, didirikannya bangunan satu atap dimaksudkan untuk me-ningkatkan pelayanan kepada masyarakat supaya lebih baik lagi. Pasalnya, selama ini fasilitas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat belum memuaskan.

Fasilitas-fasilitas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat saat ini belum tertata dengan rapi sehingga sering membingungkan masyarakat.

Dijelaskannya, saat ini fasilitas untuk pelayanan kepada masyarakat letaknya terlalu berjauhan. Hal ini membuat masyarakat kesulitan untuk segera mendapatkan pelayanan yang baik dari anggota Polres Bandung.

Salah satu contohnya, tempat sidik jari dengan loket SIM atau loket SKCK berjauhan. Kondisi ini harus segera diantisipasi untuk memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.

Rencananya, pelayanan untuk masyarakat yang meliputi pembuatan SIM, SKCK, dan sidik jari ditempatkan pada satu bangunan. Sehingga pelayanan cepat dan efisin bisa diberikan kepada masyarakat.

Jadi dengan ditempatkannya fasilitas-fasilitas tersebut dalam satu bangunan, akan memudahkan masyarakat yang akan membuat SIM, SKCK atau sidik jari .

Selain mendirikan satu bangunan untuk pelayanan satu atap, lanjutnya, anggota yang berhubungan erat dengan pelayanan masyarakat akan diberikan pelatihan. Pemberian pelatihan bekerja sama dengan salah satu lembaga konsultan yang ahli dalam bidang peningkatan pelayanan masyarakat demi meraih sertifikiat ISO 9001.

 

Kita bekerja sama dengan lembaga konsultan untuk mempersiapkan segala hal yang berhubungan erat dengan ISO 9001, termasuk pelatihan anggota dan pembenahan bangunan yang sesuai dengan standar ISO 9001.

Kapolres berharap, sertifikasi ISO 9001 bisa diraih. Jika berhasil meraih ISO 9001, merupakan kebanggaan tersendiri bagi jajaran Polres Bandung.

selain itu Kapolres berharap pada saat penilaian nanti, semua yang kita persiapkan memenuhi standar dan bisa meraih sertifikat ISO 900.