Pemkab Siapkan 63 Lumbung Pangan Hadapi Musim Paceklik

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung saat ini sudah menyiapkan 63 lumbung pangan, yang nantinya akan digunakan sebagai solusi menghadapi musim paceklik.

Sekretaris Daerah (Sekda) Ir. H. Sofian Nataprawira, MP mengungkapkan, masyarakat akan menghadapi musim kemarau, maka tentunya keberadaan lumbung pangan di suatu desa sangat berperan penting.

“Disaat menghadapi paceklik, ketersediaan pangan berkurang. Untuk itu pemerintah telah menyediakan 63 lumbung pangan desa untuk mengantisipasi masalah tersebut. Kegiatan pengembangan lumbung masyarakat ini dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk mengembangkan cadangan pangan masyarakat,” ungkap Sekda usai Acara Sosialiasi Lumbung Pangan yang dipusatkan di Gedung Moch.Toha Soreang, Selasa (16/5).

Sebagai upaya meningkatkan ketahanan pangan, lanjutnya cadangan pangan masyarakat memiliki dua fungsi, yakni fungsi sosial dan ekonomi. Lumbung pangan sebagai cadangan dapat dimanfaatkan pada saat kondisi darurat seperti bencana alam dan paceklik. Sedangkan fungsi ekonomi di mana ketika produksi berlimpah dapat disimpan di lumbung dan pada saat harga sudah normal dapat dijual.

“Dalam mendukung pembangunan ketahanan pangan, pemerintah sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 3.014.798.782,- tahun ini. Disamping anggaran, beberapa waktu lalu, telah disiapkan juga penyediaan sawah abadi pada tiap desa,” ucapnya.

Pentingnya lumbung pangan tersebut lanjut Dia, selain menjadi cadangan pangan desa, juga untuk menjaga stabilitas pasokan pangan. Upaya lain yakni pembentukan Brigade proteksi tanaman Sabilulungan, perbaikan saluran irigasi.

“Beberapa hal pendukung ketahanan pangan lainnya yakni penyediaan cadangan pangan pemerintah daerah, pembentukan desa mandiri pangan, hingga gerakan pemasyarakatan KRPL (Kawasan Rumah Pangan Lestari) secara aktif,” pungkas Dia.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pangan dan Perikanan (Pakan) Dadang Hermawan menghimbau masyarakat agar memperhatikan kewaspadaan pangan, diantaranya soal kesiapan selalu tanggap terhadap adanya kejadian kerawanan pangan pada daerah tertentu karena adanya bencana.

“Adanya sistem pangan yakni segala sesuatu yang berhubungan dengan pengaturan pembinaan pengawasan terhadap kegiatan, atau proses produksi serta peredaran pangan dengan siap dikonsumsi,” tandas Dadang.

Lebih lengkap Dadang menjelaskan, kesiapan menghadapi musim paceklik juga agar masyarakat melakukan pengamanan pertanian dari berbagai gangguan sistem produksi dan bencana kekeringan banjir, juga penyempurnaan persiapan dan pelaksanaan di lapangan dengan memperhatikan pengalaman atau masalah pangan pada masa sebelumnya terjadi.

“Saya himbau agar masyarakat bisa mengoptimalkan kegiatan pembinaan kelembagaan ketahanan pangan desa dengan memberdayakan masyarakat untuk mewujudkan ketahanan pangan rumah tangga di berbagai tingkatan,” imbuhnya.

Press Release Kominfo Setda.