Pemkab Harus Berinisiatif Merelokasi Rumah Warga

    Masalah banjir itu akan terus berulang dan terjadi selama hutan-hutan masih gundul dan rumah-rumah penduduk masih ada di sempadan sungai. Nah seharusnya pemerintah daerah setempat berinisiatif untuk menanggulangi penyebab banjir tersebut karena setelah otonomi daerah, pemda yang paling berwenang dalam mengelola wilayahnya, ujar Sekjen Kementerian Sosial Chazali Situmorang, di sela-sela acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kesejahteraan Sosial, Rencana Kerja Pemerintah (Musrenbang Kesos RKP) Tahun 2011 di Hotel Golden Flower, Jln. Asia Afrika, Kota Bandung, Selasa (23/2).

     Dia menjelaskan, pemerintah pusat akan mendukung inisiatif pemda dalam upaya menanggulangi bencana tersebut. Jadi saat ini jangan membicarakan masalah dana dulu, tetapi mengajukan solusi penanganan banjir tersebut. Seharusnya pemda menyediakan tempat yang aman untuk merelokasi penduduk yang ada di sempadan sungai.

     Chazali Situmorang mengatakan, banjir yang menggenangi kawasan Bandung Selatan saat ini harus dijadikan momen untuk menawarkan kepada masyarakat untuk relokasi. Kalau masalah dana nanti bisa dibicarakan. Yang jelas pemerintah pusat juga akan membantu dalam masalah pendanaan, karena pemerintah pusat juga mempunyai dana cadangan untuk penanganan bencana.

     Dia juga menjelaskan, Kementerian Sosial telah memberikan bantuan seperti perahu karet, makanan, dan obat-obatan. Bahkan sebelum banjir terjadi pun bantuan tersebut telah didistribusikan ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat karena bencana banjir ini bisa diprediksi.

     Musim hujan selalu saja banjir. Nah, kondisi seperti ini apakah akan dibiarkan terjadi terus-menerus? Jadi penanganannya harus komprehensif agar banjir itu tidak terjadi lagi dan meluas. Chazali menilai penanganan banjir yang selama ini dilakukan masih bersifat kuratif saja. Seharusnya penanganan itu dilakukan secara preventif, karena dari segi pembiayaan pun akan lebih besar jika banjir telah terjadi. Apabila banjir telah terjadi, dampaknya sangat besar. Banyak bangunan rusak, harta benda warga hilang, anak tidak bisa bersekolah, timbulnya penyakit, dan lain-lain.
 
 
 
Sumber : Harian Umum Pikiran Rakyat, Rabu 24 Februari 2010