Pemkab Bandung - WuFeng University Wacanakan Kerjasama

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung menandatangani letter of intent (LoI) atau nota pernyataan kehendak untuk menjajaki nota kesepahaman (MoU) hubungan kerjasama dengan WuFeng University Taiwan.

 

Penandatanganan dilakukan Wakil Bupati (Wabup) Bandung H. Gun Gun Gunawan dengan Vice President WuFeng University Mr. Jack Lee di Bale Winaya Soreang, Rabu (8/1/2020).

 

“Kita saat ini tengah melakukan pembenahan wilayah melalui potensi dan kekuatan yang kita miliki. Tapi kita juga terbuka untuk bekerjasama lintas daerah, bahkan lintas negara. Ke depannya banyak yang bisa dikerjasamakan dengan WuFeng, melalui ide segar, inovasi dan teknologi tentunya. Terutama dalam upaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di Kabupaten Bandung,” ungkap Wabup Gun Gun Gunawan.

 

Wabup memandang, Program Bandung 1000 Kampung yang diusung pihaknya selama ini, merupakan salah satu potensi yang bisa dimaksimalkan melalui kerjasama tersebut. Baik dari sektor wisata alam, pertanian, perkebunan, kuliner maupun kerajinan tangan.

 

“Tentunya inovasi dan pengembangan produk unggulan yang kita miliki, perlu ada akselerasi lebih lanjut. Namun sesuai dengan aturan yang berlaku, MoU tidak bisa langsung dilakukan. Karenanya diharapkan seluruh jajaran perangkat daerah, bisa melihat potensi apa yang bisa dikerjasamakan. Agar kunjungan dari pihak WuFeng ini bisa maksimal,” tutur Gun Gun.

 

Ketua DPRD Kabupaten Bandung H. Sugianto menerangkan, pihak WuFeng rencananya akan melakukan kunjungan selama dua hari, yaitu tanggal 8 hingga 9 Januari 2020. Usai diterima di Bale Winaya, rombongan yang dipimpin Jack Lee tersebut akan mengunjungi beberapa sekolah kejuruan yang ada di Kabupaten Bandung.

 

“Antara lain SMK Al Wafa Ciwidey, SMK Merdeka Soreang, SMK Pasundan Banjaran dan dilanjutkan ke BLK (Balai Latihan Kerja) Baleendah. Mereka ingin mengetahui langsung, bagaimana pelaksanaan pendidikan vokasional yang ada di Kabupaten Bandung,” terang Ketua DPRD.

 

Ia menilai, kemungkinan kerjasama yang akan dilakukan yaitu dalam bidang pendidikan dan ketenagakerjaan. “Rencananya untuk kuliah sambil magang bagi warga kita. Ini merupakan peluang yang bagus, untuk mendorong IPM (Indeks Pembangunan Manusia) dari sektor pendidikan. Kita sudah menjalin sister city dengan Korea Selatan, tidak menutup kemungkinan begitu juga dengan Taiwan,” ujar Sugianto.

 

Sementara itu mendampingi pihak WuFeng, Direktur Intitut Teknologi dan Bisnis Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer (ITB STIKOM) Bali Dadang Hermawan menambahkan, warga Kabupaten Bandung nantinya bisa kuliah sambil magang di Wufeng. Sebelum masuk WuFeng, terangnya, yang bersangkutan terlebih dahulu harus kursus bahasa inggris atau mandarin. Bisa dengan biaya sendiri, atau dibantu oleh pemkab.

 

“Selepas dia kursus, kami akan coba apply ke WuFeng. Jika yang bersangkutan lulus maka bisa langsung berangkat, dengan biaya sekitar Rp. 25 juta. Untuk di Bali, biaya tersebut dibantu oleh bank syariah yang kami miliki,” beber Direktur ITB STIKOM Bali.

 

Dadang menjelaskan, penghasilan dari magang bisa mencapai hingga Rp. 12 juta, sedangkan biaya kuliah dan biaya hidup di sana sekitar Rp. 8 juta. Selisih Rp. 4 juta bisa digunakan untuk mencicil biaya perbankan yang dipinjam.

 

“Untuk di Kabupaten Bandung sendiri itu dipersilakan, misalnya dari dana umat yang ada di Baznas (Badan Amil Zakat Nasional). Dalam waktu 4 tahun, setelah anak itu mendapat gelar, pengalaman, pengalaman kerja, bahasa inggris dan networking (jaringan kerja), mereka masih bisa bekerja di sana sambil melanjutkan pendidikannya. Bisa juga mereka kembali ke Indonesia untuk bekerja di perusahan Taiwan, atau menjadi wiraswasta,” pungkasnya.

 

Sumber: Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan