Pemkab Bandung Rencanakan Bangun Gedung SLRT

Guna mengoptimalkan pelayanan bagi kinerja Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung pada tahun 2019,  rencananya akan  membangun gedung SLRT dua lantai.  Hal itu diungkapkan Asisten Ekonomi dan Kesejahteraan Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung H. Marlan, saat menyambut rombongan kunjungan kerja dari Pemkab Bengkulu Selatan dan Kota Tasikmalaya di Bale Winaya Soreang, Selasa (4/9/2018).

“Pemkab Bandung merencanakan pembangunan gedung SLRT pada tahun 2019, karena dilihat dari luas wilayah yang mencapai 176.238,67 ha, dengan jumlah penduduk sekitar 3.6 juta yang tersebar di 31 kecamatan, 270 desa dan 10 kelurahan, pelayanan saat ini belum memadai. Maka dengan dibangunnya gedung SLRT, diharapkan bisa meningkatkan kinerja juga pelayanan yang maksimal kepada masyarakat,” ungkap H.Marlan.

Sebagai daerah paling bungsu di Jawa Barat yang membentuk SLRT lanjutnya, Kabupaten Bandung sejak November 2016 lalu, sudah mendapatkan apresiasi positif dari Sekretariat Nasional Kementrian Sosial RI, sebagai Best Practise SLRT karena dinilai sebagai wilayah yang mengalami progress paling cepat dalam menjalankan fungsi SLRT kepada masyarakat.

“Dari 51 Kabupaten/Kota di Indonesia yang memiliki SLRT, Kabupaten  Bandung masuk sebagai 6 terbaik Nasional selain Kabupaten Sragen, Sleman, Sukabumi, Nusa Tenggara Barat dan Bantaeng. SLRT Kabupaten Bandung dinilai sebagai best practice karena dalam menjalankan fungsinya, sinergitas antar stakeholder sudah berjalan dengan baik,” ucapnya.

Dia menuturkan, saat ini SLRT Kabupaten Bandung sudah memiliki  Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) di setiap desa, 280 fasilitator 31 Supervisor,  mobil ambulance, kendaraan untuk Unit reaksi Cepat (URC) juga satu unit kendaraan operasional.

“Kita berharap dengan berkembangnya fasilitasi untuk menunjang pelayanan pada SLRT, upaya pengentasan kemiskinan di Kabupaten Bandung bisa terdukung. Apalagi berdasarkan release BPS (Badan Pusat Statistik) tahun 2018, setiap tahunnya angka kemiskinan di kita mengalami penurunan, yakni dari 8% di tahun 2016, terus menurun menjadi 7,6%  tahun 2017 dan pada tahun 2018 sampai bulan Spetember ini berada di angka 7,3%,” urai Marlan.
Sementara itu, ketua tim rombongan  kunjungan kerja dari Kabupaten Bengkulu Selatan Yunizar,SH mengatakan, kedatangannya bersama rombongan bertujuan untuk melihat dan mengetahui sejauh mana keberhasilan kinerja SLRT dalam pengentasan kemiskinan di Kabupaten  Bandung.

“Kami ingin melihat sejauh mana SLRT Kabupaten Bandung bisa berhasil dengan cepat, dalam upaya pengentasan persoalan kesenjangan sosial.  Apalagi kami ditunjuk oleh Kemensos sebagai daerah yang harus melaksanakan SLRT pada tahun 2018 ini,” imbuhnya.

Yunizar mengakui, SLRT Kabupaten Bandung sudah berhasil menjalankan system dengan baik, terlihat dari beberapa prestasi dari kemensos, karena komitmennya dalam pengentasan kemiskinan yang terintegrasi dengan seluruh stakeholder.

Sumber : Humas Pemkab Bandung