PEMKAB BANDUNG MENOLAK IMPOR BERAS

Seiring terjadinya cuaca ekstrem di Indonesia khususnya di Kabupaten bandung berimbas kepada naiknya harga beras di pasaran.

Namun Kepala Dinas Pertanian (Kadistan) Kabupaten Bandung Ir. H. Tisna Umaran, MP. mengatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung menolak impor beras.

"Sejauh ini kita menolak impor beras, karena kenaikan harga beras dipasaran yang disebabkan kurangnya pasokan beras premium ke daerah justru momen yang sangat menguntungkan bagi petani di Kabupaten Bandung," papar Tisna saat menghadiri acara Pencanangan Panen Raya Padi di Jl. Raya Soreang belum lama ini.

Kadistan beralasan petani Kabupaten Bandung masih mampu memenuhi kriteria beras medium dan premium.

Jika pemerintah pusat (Pempus) mengharuskan impor beras maka menurutnya akan merugikan petani.

“Naiknya harga beras di pasaran justru menguntungkan petani kita karena produsen mencari beras kualitas medium dan premium, jika Pempus menerapkan kebijakan impor beras malah akan merugikan petani Kabupaten Bandung," ujarnya.

Tisna juga mengatakan banyaknya produsen yang mencari beras premium Kabupaten Bandung dikarenakan kualitasnya yang unggul.

"Beras premium di Kabupaten Bandung telah bersertifikat, kita bisa lihat dari proses pengolahannya di lapangan yang benar-benar bersih," jelas Tisna.

Sementara itu Sekretaris Dirjen Tanaman Pangan Kementrian Pertanian, Dr. Ir. Maman Suherman, MM. menjelaskan perubahan cuaca ekstrim tidak begitu berpengaruh di Indonesia.

"Indonesia memiliki 400 ribu hektar lahan pertanian, sedangkan yang terganggu hanya 40 ribu hektar," ujar Maman.

Selain itu Maman menjelaskan hasil panen di Jawa Barat terus mengalami peningkatan.

"Karena ada penambahan areal tanam, yang tadinya satu kali menjadi dua kali panen, yang tadinya dua kali menjadi tiga kali panen karena airnya bagus, ini berimbas peningkatan hasil panen dari tahun ke tahun," terangnya.

Ia juga menyebutkan bahwa Kementan tengah mengembangkan padi gogo.

"Tahun ini kita mencoba untuk mengembangkan padi gogo (padi tanam kering), agar dapat ditanam di kebun-kebun," pungkasnya.

Press Release Kominfo Setda.