Pemkab Bandung Canangkan Gempita Rematri

Melalui program Gempita Rematri (Gerakan Minum Tablet Tambah Darah Remaja Putri), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melalui dinas kesehatan (Dinkes) mengajak remaja putri untuk lebih peduli terhadap anemia atau kekurangan darah merah. Pasalnya anemia merupakan salah satu masalah kesehatan paling berbahaya bagi wanita.

 

"Berdasarkan Riskerdas (Riset Kesehatan Dasar) tahun 2013, angka kejadian anemia pada remaja putri diatas 15 tahun mencapai 22,7% dengan status anemia rendah. Sementara untuk kasus ibu hamil mencapai 37,1% atau dengan tingkat anemia berat," jelas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung drg. Grace Mediana Purnami, M.Kes pada acara Pencanangan Gempita Rematri di Kecamatan Ibun, Rabu (24/10/2018).

 

Sebanyak 500 remaja putri yang berasal dari Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Ibun, santri Pondok Pesantren Maul Huda dan santri Pondok Pesantren Miftahul Hidayah, ikut meramaikan kegiatan pencanangan tersebut.

 

"Pada bulan Oktober, 500 remaja putri ini telah kami cek Hemoglobinnya (HB), dan sebanyak 62 orang atau 13,2% mengidap anemia sedang. Itu berarti perlu adanya upaya yang serius untuk menekan anemia pada wanita, khususnya remaja putri," paparnya.

 

Melalui Gempita Rematri, lanjut Grace, remaja putri diberikan edukasi terkait efek anemia bagi wanita. Selain menyebabkan kelelahan, terganggunya pertumbuhan dan perkembangan, anemia juga dapat meningkatkan risiko kelahirkan prematur dan melahirkan bayi dengan berat badan rendah.

 

"Gempita Rematri ini adalah upaya preventif dari anemia. Nantinya remaja - remaja ini dianjurkan minum penambah darah (fe) seminggu sekali selama satu tahun, dan kita akan selalu memonitor perkembangannya," imbuh Kadinkes Kabupaten Bandung.

 

Sementara Bupati Bandung H. Dadang M Naser, SH., S.Ip., M.Ip mengapresiasi program tersebut. Menurutnya, Gempita Rematri adalah salah satu upaya untuk mencetak generasi yang unggul.

 

"Kami sangat mengapresiasi gerakan ini, karena nantinya remaja-remaja perempuan ini akan menjadi seorang ibu, maka dari itu pemahaman anemia sejak dini memang sangat diperlukan. Agar kedepannya, mereka bisa mencetak generasi-generasi yang unggul," ungkap Bupati Bandung.

 

Selain itu, dirinya mengimbau agar remaja putri bergaya hidup sehat baik dengan menjaga asupan makanan maupun olahraga teratur. "Sekarang ini banyak remaja-remaja yang diet tanpa memikirkan asupan gizi untuk tubuhnya. Oleh karena itu saya tekankan, bergaya hidup sehatlah dan  perhatikan juga asupan makanan," tekan Dadang Naser.

 

Dirinya juga mengimbau kepada seluruh masyarakat khususnya remaja putri untuk ikut mensosialisasikan program tersebut teman-temannya. "Saya minta program ini harus disosialisasikan kepada siswi-siswi sekolah dan remaja-remaja putri di Kabupaten Bandung, agar kedepannya Kabupaten Bandung bisa bebas dari anemia," pungkas Bupati Bandung.

 

Sumber : Humas Pemkab Bandung