Pahlawan Medali Asian Games Disambut Bupati

Perhelatan Asian Games XVIII Tahun 2018 telah ditutup pada hari Minggu lalu (2/9/2018). Para atlit yang berprestasi, diarak dan disambut layaknya pahlawan oleh warga masyarakat. Demikian pula empat atlit peraih medali emas dan perak asal Kabupaten Bandung, diarak menaiki mini truck double cabin, diiringi marching band dan paskibra, Selasa (4/9/2018).

Arak-arakan bergerak dari GOR Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Soreang menuju Rumah Jabatan Bupati Bandung H. Dadang M. Naser. Rombongan berhenti di gerbang Kompleks Pemkab Bandung, keempat atlit berprestasi itupun turun lalu menaiki dodombaan, yang masing-masing ditandu empat orang menuju kediaman Bupati.

Begitu sampai, mereka disambut pelukan hangat orang nomor satu di Kabupaten Bandung itu. Turut mendampingi, unsur Forum Komunikasi Daerah (Forkopimda) Kabupaten Bandung dan juga para kepala Perangkat Daerah.

“Saya atas nama masyarakat, memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya dan terimakasih yang tak terhingga, kepada para pejuang Asian Games. 5 medali yang mereka sumbangkan menjadi kebanggaan masyarakat Kabupaten Bandung, kebanggaan bangsa Indonesia,” ungkap Dadang Naser.

Ia menyatakan kebanggaan sekaligus keharuannya, menanggapi aksi peraih medali emas yang menyatukan dua tokoh nasional yang menjadi viral beberapa waktu lalu. Aksi Hanifan Yudani Kusuma, menurutnya melambangkan keinginan putera bangsa yang ingin menyatukan perbedaan yang ada.

“Saya merasa bangga sekaligus haru, terutama untuk Hanif. Hanif bukan orang politik, namun dengan aksinya ia menyiratkan simbol bahwa bangsa ini harus bersatu. Inilah kekuatan olahraga, inilah magnet olahraga. Olahraga mendidik kita tidak hanya untuk fair play dalam pertandingan, tapi juga fair play dalam segala hal,” Dadang Naser berucap, terlihat matanya sedikit berkaca-kaca.

Dalam kesempatan itu, Dadang Naser menyerahkan piagam penghargaan dan juga kadeudeuh kepada para atlet, pelatih dan official. Dia juga meminta maaf karena baru saat itu bisa menyambut mereka, dikarenakan padatnya kegiatan.

“Saya mohon maaf, karena baru bisa menyambut hari ini. Kemarin kami ada kegiatan penilaian Nirwasita Tantra di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI di Jakarta. Hari ini merupakan bentuk penghargaan yang bisa kami sampaikan, mohon diterima baik untuk atlit, pelatih dan official. Bagi yang belum meraih prestasi di Asian Games, mereka ini sudah berprestasi juga di ajang PON, tentunya masih banyak waktu untuk meraih prestasi pada ajang-ajang lainnya, tetap semangat, masyarakat Kabupaten Bandung akan selalu mendo’akan perjuanganmu,” pungkasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Bandung H. Slamet Mulyana mengatakan, 17 atlit dan 7 pelatih asal Kabupaten Bandung telah memberikan sumbangsihnya di Asian Games.

“Atlit, pelatih dan official tersebut memperkuat cabor Pencak Silat, Angkat Besi, Polo Air, Hoki, Softball, Bulutangkis, Karate dan Dayung,” terang Kadispora.

Dari keseluruhan medali yang diraih Indonesia, atlit Kabupaten Bandung menyumbangkan 1 emas dan 4 perak. “Medali emas diraih Hanifan Yudani Kusuma pada cabor Pencak Silat, sedangkan medali perak disumbangkan Sri Wahyuni dari cabor Angkat Besi, Selvianti Devi Hidayat dan Fazriah Nurbayan dari cabor dayung beregu, serta Fajar Alfian dari cabor Bulutangkis nomor ganda putera,” urai Slamet Mulyana.

Potensi atlet di Kabupaten Bandung sangat besar, untuk itu pihaknya bersinergi dengan KONI, terus melakukan pembinaan melalui cabang olahraga (cabor) masing-masing.

“Mengingat jumlah penduduk Kabupaten Bandung yang mencapai 3,6 juta jiwa, generasi mudanya hampir mencapai 60%, tentunya potensi atlit di masa yang akan datang sangatlah besar. Untuk itu pembinaan kepada generasi muda ini terus kami lakukan. Secara terjadwal akan diadakan kompetisi baik untuk tingkat pelajar maupun kompetisi lain yang diselenggarakan Pemda dan juga KONI melalui cabornya masing-masing,” terang Slamet Mulyana.

Peraih medali emas Hanifan Yudani Kusuma, saat diwawancarai awak media, berujar bahwa perjuangannya sebagai seorang atlit tidak akan berhenti sampai di sini saja. Diapun mengatakan tengah belajar menjadi seorang profesional dan mengabdi untuk bangsa dan daerahnya.

“Target ke depan harus lebih dari ini, harus lebih kerja keras lagi, harus lebih disiplin lagi. Alhamdulillah Pak Menpora sendiri, Pak Imam Nahrowi bilang, tunggu kabar dari pemerintah, saya juga sudah mengisi isian untuk daftar PNS. Saya akan mengabdi di daerah manapun saya berada, saya belajar menjadi profesional saja. Ajang ke depan yang paling dekat itu World Championship di Singapura dan Sea Games 2019 di Filipina, target sudah pasti juara lagi, saya minta do’anya dari seluruh masyarakat,” harap Hanif.

Sumber: Humas Pemkab Bandung