P2WKSS Mampu Atasi Permasalahan Desa Nengkelan

Program Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) ternyata sangat membantu dalam mengatasi segala permasalahan lingkungan, perekonomian, sarana dan prasarana serta kependudukan di Desa Nengkelan, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung.

Dengan keberhasilan tersebut, akhirnya mengantarkan desa yang berpenduduk sebanyak 6.022 jiwa itu ditetapkan sebagai Desa Lokasi Binaan Program P2WKSS untuk mewakili Kabupaten Bandung dalam Penilaian P2WKSS Tingkat Jawa Barat Tahun 2012.

"Keberhasilan ini dapat terwujud karena bantuan dari berbagai pihak mulai dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), TP PKK baik tingkat kecamatan maupun kabupaten, Forum Kec.Ciwidey serta masyarakat desa Nengkelan yang senantiasa sabilulungan dalam mengatasi segala persoalan..", ungkap Kepala Desa Nengkelan Dede Sofyan S.S.Ag disela-sela Acara Penerimaan Tim Evaluasi Akhir P2WKSS Provinsi Jawa Barat di Halaman Kantor Desa Nengkelan, Senin (01/10).

Tim penilai diterima secara langsung oleh Wakil Bupati Bandung, H.Deden Rukman Rumaji, M.Ap didampingi Asisten Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kab.Bandung, H.Yayan Subarna, SH, M.Si serta Kepala Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) Kab.Bandung, Dr.Grace Mediana. Tampak hadir Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kab.Bandung, Hj.Windar Sofyan, sejumlah pejabat OPD, Ketua TP PKK Desa Nengkelan, Ela Komalasari, S.Pd, serta anggota kepengurusan TP PKK Kab.Bandung.
 
Dede Sofyan mengakui sebelum digelontorkannya program P2WKSS ini, Ia dan warganya banyak menghadapi persoalan. Beberapa persoalan diantaranya adalah sebagian kondisi lingkungan yang masih kumuh, jalan desa yang kurang terpelihara, sebagian warganya juga belum memiliki jamban keluarga, belum memiliki sarana bangunan Posyandu yang mandiri, kurangnya peningkatan ekonomi keluarga, serta swadaya masyarakat dan gotong royong warga yang tidak berkembang. " Namun berkat program ini, Alhamdulillah semua persoalan lingkungan, sarana  prasarana serta perekonomian di desa kami bisa teratasi dan mengalami peningkatan cukup signifikan..", ucapnya pula.

Sementara itu saat menerima Tim Evaluasi Program P2WKSS,  Deden Rukman Rumaji mengemukakan harapannya.  Penilaian yang dilakukan pada desa Nengkelan, hendaknya tidak dianggap sebagai lomba semata, namun harus bisa menjadi perbaikan dan peningkatan kualitas hidup perempuan.

Hal itu sesuai dengan esensi program tersebut yang menyatakan bahwa P2WKSS merupakan salah satu program yang strategis dalam rangka mengembangkan potensi sumber daya manusia, sumber daya alam dan lingkungan dengan motor penggerak perempuan. "Mudah-mudahan Nengkelan bisa menjadi pilot project bagi daerah lainnya, sehingga kualitas pendidikan, kesehatan dan perekonomian warga di Kabupaten Bandung bisa meningkat..", harap Deden Rumaji.

"Saya pun berharap program ini mampu mewujudkan kesejahteraan keluarga melalui pemberdayaan perempuan.  Dengan keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki seorang istri dalam keluarga, diharapkan bisa membantu suami dalam memperkuat perekonomian rumah tangga dan meningkatkan ketahanan pangan keluarganya..", harapnya pula.

Terpisah, Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Prov. Jawa Barat Hj.Sri Asmawati Kusumawardani, SH, M.Hum selaku Ketua Tim Penilai berpesan agar kualitas sikap dan prilaku masyarakat desa Nengkelan bisa meningkat usai dilakukannya penilaian ini.

Dalam kesempatan itu Sri Asmawati pun menaruh harapan setiap warga dapat meningkatkan status kesehatan dan kesejahteraan keluarganya, "Dalam program P2WKSS ini pada intinya peranan wanita sangat dominan, bagaimana memberdayakan perempuan agar bisa memiliki pengetahuan dan keterampilan, termasuk memberikan perlindungan perempuan dan anak sehingga bisa mandiri serta memiliki ketahanan mental dan spiritual yang kuat agar tidak terjebak dalam trafficking..", pungkasnya.

 


Sumber : Humas Setda Kabupaten Bandung