Obar, "Hidupkan Lumbung Desa"

    Dikatakan Obar di Soreang, Kamis (22/5), segera tibanya musim kemarau yang bisa menyebabkan paceklik, harus segera diantisipasi oleh semua. Saya tekankan lagi bahwa program 'Lumbung Desa' yang sudah dicanangkan sejak setahun lalu terus dijalankan karena program tersebut dari, oleh, dan untuk desa itu sendiri.

    Dilanjutkan orang nomor satu di Kabupaten Bandung ini, Pemkab Bandung sudah memberikan arahan agar ADD yang diberikan disisihkan untuk membiayai lumbung itu. Dari dana tersebut sisihkan Rp 15 juta untuk mendirikan lumbung serta membeli padi dari petani.

    Dilanjutkannya, setelah adanya lumbung tersebut, saat musim panen tiba, desa bisa melakukan pembelian gabah di masyarakat dan kemudian menjualnya kembali kepada warga. Saat musim panen biasanya gabah akan murah dan ketika paceklik harganya akan naik. Dengan adanya lumbung tersebut saat harga gabah mahal bisa dijual kembali kepada warga dengan harga terjangkau.

    Namun demikian, Obar pun mengakui masih ada desa yang belum memiliki "Lumbung Desa", untuk itu sesegera mungkin desa-desa harus sudah mulai menjalankan program ini. Untuk itu saya tegaskan dan meminta kepada bagian otonomi daerah agar melihat sejauh mana keberadaan lumbung-lumbung desa tersebut karena program tersebut telah diinstruksikan didukung dana dari ADD. Ditegaskan Obar, jika desa belum memiliki lumbung desa, harus dipertanyakan dan bagi kepala desa yang sudah berakhir masa jabatannya dan belum ada lumbung desa harus dipertanggungjawabkan.
 
 
 
Sumber : Harian Umum Galamedia, Jumat 23 Mei 2008