Naik Status, Rumah Sakit Majalaya dan Soreang

    RSUD Majalaya dan RSUD Soreang mulai menerapkan status BLUD 1 Januari lalu. Status baru tersebut, berdasarkan  surat keputusan Bupati pada Desember 2009, ujar Direktur RSUD Majalaya, dr. H. Kusmawan Dardja, Sp.T.K., Kamis (14/1).

     Setelah berstatus RSUD, kata Kusmawan, kedua RSUD milik Pemkab Bandung tersebut   memiliki kewenangan dalam pengadaan obat-obatan, makanan, peralatan, dan tenaga medis. Sebelum berstatus BLUD,  keuangan rumah sakit diatur oleh APBD yang harus mendapat persetujuan dari DPRD. Akibatnya, rumah sakit sering mendapatkan kendala dalam pengadaan dana operasional.

     Meskipun memiliki kewenangan penuh dalam pengelolaan keuangan, RSUD Majalaya dan RSUD Soreang tetap diawasi oleh badan pengawas yang ditetapkan Bupati. Untuk belanja modal dan belanja pegawai, kedua RSUD masih mendapatkan subsidi dari Pemkab Bandung.

     Rencananya,   Juni mendatang RSUD Majalaya akan mengoperasikan tiga alat cuci darah (hemodialisis). Ketiga alat tersebut,  sudah ada di RSUD Majalaya dan sedang dipersiapkan teknisi. Harga ketiga alat cuci darah mencapai Rp 1 miliar. Diharapkan, RSUD Majalaya menjadi rujukan bagi penderita gagal ginjal.

     Menurut Kusmawan, RSUD Majalaya siap melayani para penderita gagal ginjal dari wilayah timur Jawa Barat seperti Ciamis, Tasikmalaya, Garut, Sumedang, dan Kab. Bandung bagian timur dan selatan. Sebelumnya, RSUD yang memiliki alat cuci darah baru RSUD Indramayu.

     Saat ini, menurut Kusmawan, RSUD Majalaya memiliki 200 tempat tidur  yang dilayani oleh 320 petugas kesehatan mulai dokter, paramedis, dan tenaga teknisi. Jumlah tempat tidur dirasakan masih kurang karena jumlah pasien terus bertambah. Selama tahun 2009,  sebanyak 12.000 pasien dirawat di RSUD Majalaya dan kunjungan rawat jalan sampai dengan 78.000 orang. Tahun 2009,  RSUD Majalaya mendapat pemasukan dari jasa pelayanan kesehatan  Rp 6,5 miliar. Namun kebutuhan dana operasional mencapai Rp 9 miliar.
 
 
 
Sumber : Harian Umum Pikiran Rakyat, Jumat 15 Januari 2010