MOW & MOP Gratis Bagi Warga tak Mampu

    Salah seorang peserta MOW, Anih (35), warga Ds. Cimenyan, Kec. Cimenyan, Kab. Bandung yang memiliki empat anak antusias ikut kegiatan ini. Saya dengar tentang MOW dari kader PKK di kecamatan. Setelah mengerti, saya tertarik karena ingin berhenti punya anak. Sempat pakai alat kontrasepsi, tapi gagal. Suami saya buruh, anak yang paling kecil baru satu bulan. Kalau hamil lagi repot. Alhamdulillah semua gratis.

    Direktur RS AMC dr. M. Rizky Marwan menjelaskan, MOW adalah operasi kecil pemotongan atau pengikatan saluran tubafalopii (saluran telur). Sementara MOP adalah pemotongan saluran sperma. MOW dan MOP sifatnya permanen. Apabila hendak dibuka harus dilakukan operasi mikro dengan tingkat kesuksesan rendah dan biaya mahal.

    Kami menargetkan 200 peserta dapat berpartisipasi, ternyata lebih. Sekitar 355 orang mendaftar dan paling banyak ingin ikut MOW. MOW adalah metode lain untuk mengikuti program keluarga berencana, tapi tidak menekankan kepada ibunya saja, juga bapaknya dengan MOP.

    Rizky memaparkan, saat ini program KB turun pamor. Hal itu menyebabkan angka kelahiran meningkat, tetapi tidak diiringi dengan kenaikan tingkat kesejahteraan masyarakat. Kami Ingin menumbuhkan kesadaran masyarakat juga. Kalau keluarga kecil itu dapat membawa ke arah bahagia, sejahtera, dan berkualitas.

    Kepala Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan Kab. Bandung Edi Siswandi menyatakan, kesadaran masyarakat untuk mengikuti program KB sudah tinggi, hanya alat kontrasepsi yang digunakan ada yang tidak efektif. Diharapkan dengan KB mantap, MOW, dan MOP, tingkat kelahiran dapat ditekan. Dampaknya, kami bisa meminimalisasi angka kematian ibu dan anak serta kesejahteraan masyarakat dapat tercapai.

    Bakti sosial itu digelar untuk memperingati hari jadi yang ke-3 RS AMC, sekaligus HUT ke-367 Kab. Bandung. Kegiatan itu melibatkan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jabar sebagai fasilitator. Kegiatan juga didukung Komite Nasional Pemudi Indonesia dan Dinas Kesehatan Kab. Bandung.

 

 

Sumber : Harian Umum Pikiran Rakyat, Kamis 24 April 2008