"Mimbar Saresehan" Media Komunikasi Petani Dan Pemerintah

KTNA (Kelompok Tani Nelayan Andalan) Kabupaten Bandung sangat mengapresiasi itikad baik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung dalam memajukan pertanian.

Inisiatif Pemkab Bandung untuk menggelar kegiatan "Mimbar Sarasehan" dianggap menjadi media yang efektif untuk memperlancar arus komunikasi antara petani dan pemerintah.

Kegiatan tahunan yang rutin digelar dalam memperingati Hari Krida Pertanian tersebut, menjadi salah satu wadah untuk menampung semua persoalan petani dan pertanian di Kabupaten Bandung.

Hal tersebut mengemuka pada Acara peringatan Hari Krida Pertanian Ke-44 Tingkat Pemerintah Kabupaten Bandung Tahun 2016, yang berlangsung di halaman Kantor Kantor BKPPP (Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Peyuluhan) Kabupaten Bandung di Soreang, Selasa lalu (09/08/2016).

Bupati Bandung H.Dadang Mochamad Naser, SH, S.Ip, M.Ip menilai sektor pertanian memiliki peranan penting dalam penyediaan pangan di Kabupaten Bandung. KTNA merupakan mitra strategis pemerintah daerah dalam mendukung keberhasilan pembangunan di bidang pertanian.

"Melalui Mimbar Saresehan ini, kita menjadi tahu semua persoalan yang dihadapi para petani," ucap Bupati Dadang Naser ketika meninjau stand pameran produk-produk pertanian, peternakan dan perikanan di area yang sama.

Dadang mengatakan "Mimbar Saresehan" bisa menjadi penghubung aspirasi petani dengan kebijakan Pemkab Bandung yang bertujuan diantaranya adalah untuk mencapai kesepakatan bersama tentang pemecahan masalah-masalah yang mencakup usaha tani, nelayan dan kehidupan petani dan keluarga serta menempatkan peran serta para petani sebagai subjek pembangunan.

"Kritik, saran, pandangan, pemikiran, kesulitan dan keluhan para petani semuanya dapat dituangkan dalam mimbar ini. Saya berharap hasil rumusan dan kesepakatan kegiatan tersebut tidak menjadi dokumen mati saja, tapi harus diaplikasikan," tegas Dadang Naser.

Sementara menyikapi raihan prestasi para petani Kabupaten Bandung di pelataran Nasional, Dadang Naser menyampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya karena telah ikut membawa kemajuan pertanian di wilayah Kabupaten Bandung.

"Prestasi-prestasi mereka juga turut mengharumkan nama daerah dan membanggakan. Untuk itu atas nama Pemerintah Kabupaten Bandung, Kami menyampaikan rasa terimakasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya, semoga bisa memotivasi petani lainnya untuk ikut berperan juga memajukan pertanian di Kabupaten Bandung," ungkap Dadang seraya mengatakan pihaknya akan terus memberikan suport dan dukungan terhadap pertanian di Kabupaten Bandung.

Sementara itu, Ketua KTNA Kabupaten Bandung Nono Sambas menjelaskan beberapa masalah petani yang dihadapi saat ini diantaranya adalah lemahnya dalam permodalan, posisi tawar menawar ketika panen rendah, harga belum berorientasi pada pasar namun masih pada pemenuhuan kebutuhan keluarga, infrastruktur kurang mendukung, lembaga ekonomi pedesaan belum mendukung dan intesitas penyuluh.

"Menurut Kami solusi untuk mengatasi masalah-masalah tersebut adalah meningkatkan akses petani terhadap pasar dan melakukan rekayasa sosial, ekonomi, teknologi serta nilai tambah. Dan tentunya suport serta bantuan pemerintah daerah juga turut menuntaskan persoalan petani,"sebut Nono Sambas.

Nono pun menambahkan, permasalahan yang perlu mendapat pemikiran dari mimbar ini,bagaimana caranya agar usaha tani bidang pertanian, peternakan, perikanan dan kehutanan dapat mensejahterakan petani.

"Harga komoditas pertanian yang meningkat dan keuntungannya dapat dirasakan oleh petani. Areal pertanian abadi harus tetap dipertahankan jangan sampai terjadi kelangkaan pangan," imbuhnya.


Dalam kesempatan itu, Nono menyampaikan aspirasi dan keinginan para petani skala kecil agar bisa masuk ke pasar tradisional tidak melalui pasar induk, “Dan Kami pun berharap Pemkab Bandung bisa membantunya dalam bentuk regulasi,” harapnya pula.




(Sumber : Rilis Humas Setda Kabupaten Bandung)