Menko Maritim Tinjau Progres Citarum Harum

Bupati Bandung H. Dadang M Naser dan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil, menyambut kedatangan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim) RI Luhut Binsar Panjaitan. Kunjungan Menko Maritim bertujuan untuk memantau keberlanjutan Program Citarum Harum, melalui Rapat Koordinasi (Rakor) bersama Satuan Tugas (Satgas) Citarum Harum.

Sebelum pelaksanaan Rakor, rombongan terlebih dahulu meninjau penataan kali mati (oxbow) Cicukang dan prototipe incinerator di Sektor 8 Desa Mekarrahayu Kecamatan Margaasih, Rabu (5/12/2018). Isu citarum yang kini sudah menjadi isu nasional, membuat pemerintah pusat melibatkan TNI yang bahkan harus turun sampai urusan teknis. 

Dalam Rakor tersebut Bupati Bandung mengatakan di berbagai negara termasuk Korea Selatan, masalah pencemaran sungai bisa tuntas dalam waktu lima tahun dengan dukungan seluruh stakeholder. “Meski TNI sudah turun,  namun tidak bisa bergerak sendiri, harus komprehensif dengan seluruh stakeholder dan masing-masing pihak tidak ego sektoral. Siapa berbuat apa, harus diselaraskan. Selain pemerintah, TNI/Polri dan kepatuhan pihak swasta dalam mengelola limbah, para akademisi pun mempunyai peran,” kata Bupati. 

Program KKN Tematik yang digulirkan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), merupakan peran yang telah ditunjukkan pihak akademisi dalam mendukung Citarum Harum. “Instansi pendidikan agar didorong untuk turut mengawasi dan memberikan edukasi. Bagaimana menyadarkan masyarakat untuk pilah, pilih dan olah sampah sejak dari sumbernya. Para mahasiswa dapat mengambil peran ini dalam Program KKN,” imbuhnya.

Di negara maju, lanjut Dadang, sampah yang berawal dari rumah tangga ditangani dengan dipilah dan dipilih. Sedangkan di negara berkembang seperti Indonesia, sampah masih ditumpuk dan akhirnya jadi masalah. “Pemerintah harus mengeluarkan miliaran dana ketika sampah menumpuk. Tapi kalau dipilah, dipilih dan diolah,  sampah itu bisa menghasilkan uang. Makanya bank sampah di desa-desa terus didorong, Dana Desa (DD) kita arahkan untuk dijadikan modal membangun bank sampah,” terangnya pula.

Usai rakor, ia menambahkan pihaknya melalui Dinas Lingkungan Hidup juga tengah melakukan rekayasa vegetatif melalui Program Sabilulungan Tanam Pohon Kesayangan (Satapok), untuk merevitalisasi Citarum di hulu. “Sampai saat ini dari Program Satapok, sudah ditanam kurang lebih 6000 pohon. Selain Satapok, kami juga tengah menyiapkan Taman Teknologi Pertanian (TTP) di Kertasari. Ini khusus tanaman kopi, karena memang merupakan unggulan kami,” imbuh Dadang.

Terakhir, dirinya mengungkap rasa bangganya atas kehadiran pemerintah pusat melalui Menko Maritim. “Pak Luhut tadi menyampaikan akan backup dana habis-habisan agar Citarum ini segera Harum. Tentunya kami akan dukung dengan program Pemda. Akan terus kita tingkatkan sinergitas antara pemda, TNI/Polri, pihak swasta dan akademisi. Yang terpenting tadi beliau mengatakan, jangan takut mengambil keputusan demi kepentingan rakyat banyak dan juga demi kualitas hidup generasi yang akan datang,” pungkasnya.

Sumber: Humas Pemkab Bandung