Majalaya Kebanjiran

 
Air dengan ketinggian 80 cm - 2 meter hingga pukul 23.00 WIB tadi malam merendam kawasan tersebut, sementara Sungai Citarum sendiri masih terus meluap.

banjir merendam ratusan rumah di Desa Majalaya, Majasetra, Majakerta, dan Desa Sukamaju, Kec. Majalaya. Namun banjir paling parah terjadi di Desa Tanggulun dengan ketinggian air mencapai 2 meter di daerah yang berdekatan dengan bantaran sungai.

Petugas Kec. Majalaya, Ujang, Senin malam mengatakan, banjir diperkirakan tidak hanya merendam desa-desa tersebut, tapi juga kawasan lainnya.

Bahkan, kawasan Desa Bojong juga ikut terendam banjir. Melihat banjir yang terjadi malam ini (kemarin, red), bisa lebih besar dari kejadian sebelumnya. Namun berapa rumah yang terendam, belum bisa dihitung pasti. Bahkan untuk mengetahui kejadian banjir tersebut, sejumlah petugas kecamatan sedang turun ke lapangan, guna mengetahui pasti kejadiannya, kata Ujang, mewakili Camat Majalaya, Drs. Yiyin Sodikin.

Sedangkan Dudu, warga Kp. Kamola RW 03 Desa Majasetra mengatakan, banjir merendam ratusan rumah di wilayahnya itu, setelah Sungai Citarum mulai meluap pukul 18.00 WIB dan kembali surut pada pukul 20.00 WIB, namun kembali meluap. Tapi begitu surut, air dari Sungai Citarum, kembali meluap pada pukul 21.00 WIB. Bahkan, saat ini air masih terus naik hingga 80 cm.

Menurut Dudu, banjir yang terjadi malam ini, diperkirakan lebih besar dari kejadian pada Minggu (6/4) sekira pukul 18.00 WIB. Sebab, naiknya air dari luapan sungai tersebut lebih cepat dan lebih besar.

Mungkin, puncaknya ketinggian air itu pada pukul 23.000-24.00 WIB. Dan kembali surut diperkirakan pukul 01.00-02.00 WIB. Ayeuna oge, cai masih keneh tarik, sambil menyebutkan, banjir terjadi malam ini (kemarin, red) setelah turun hujan deras di hulu Sungai Citarum, sekira pukul 16.00 WIB hingga menjelang sore.

Kepala Desa Tanggulun, Dudu Kosasih mengatakan, akibat banjir yang terjadi pada Senin malam, kemungkinan ratusan rumah terendam banjir.Namun berapa rumah yang terendam, belum bisa dihitung pasti. Soalnya, saya tidak bisa ke mana-mana. Rumah saya saja juga terendam banjir.
 
Sumber : Harian Umum Galamedia, Edisi Selasa 8 April 2008