Lomba Pidato Media Siswa Berbagi Informasi Lingkungan

LOMBA Pidato mengenai lingkungan sudah menjadi agenda tahunan yang digelar Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Kabupaten Bandung. Lomba yang diselenggarakan setiap memperingati Hari Lingkungan Sedunia tersebut, pada tahun ini menginjak tahun ke empat yang diikuti oleh siswa-siswi dari 16 Sekolah Menengah Pertama (SMP) se-Kabupaten Bandung dengan jumlah peserta sebanyak 35 orang.

Adapun tema lingkungan yang harus disampaikan para peserta, menurut Kepala BPLH Kabupaten Bandung, Ir.Atih Witartih diantaranya mencakup tentang bagaimana peranan masyarakat dalam mengelola sampah, menjaga dan memelihara kebersihan sungai citarum serta sejauhmana menyikapi dampak dari pemanasan global.

Atih Witartih menilai lomba pidato lingkungan ini bisa dijadikan ajang kompetensi siswa dan menimba ilmu untuk mengasah keberanian tampil di depan umum. Apa yang tertuang dalam konsep pidato masing-masing siswa ini, kata Atih secara tidak langsung, mereka telah membantu Pemerintah Daerah untuk membantu menginformasikan tentang bagaimana masyarakat bisa menyikapi isu lingkungan yang semakin hari semakin kompleks.

\"Lomba hanya sekedar media saja, yang terpenting adalah aplikasi nyata dari para pelajar ini ketika berbaur di tengah masyarakat. Hal terkecil yang kadang dianggap sepele, padahal dampaknya cukup besar adalah membuang sampah sembarangan ke sungai. Minimal setelah mengikuti kegiatan tersebut mereka bisa saling berbagi informasi di lingkungan kesehariannya, betapa pentingnya menjaga lingkungan\", ungkap Atih.

Hasil lomba memutuskan, Juara I diraih oleh Gita Ayudhia Fitriani dari SMP Negeri 1 Pangalengan, posisi kedua diduduki oleh Siska Yuhira dari SMP Negeri 1 Cimaung dan disusul di peringkat ketiga oleh Kamila Putri Hidayat siswi SMP Negeri 3 Ciparay.

Ketiga pelajar berprestasi ini dipandang layak menjadi juara, karena masing-masing memang memenuhi kriteria penilaian yang telah ditentukan antara lain mampu menguasai materi, penyampaian materi bagus, komunikatif, materi yang disampaikan relevan, interaksi dengan audience pun baik.

\"Dan yang paling prioritas menjadi penilaian adalah, ketiga peserta ini mampu berorasi tanpa menggunakan teks\", ujar salah satu tim penilai, Achmad Kosasih, S.Ip, M.Si Pejabat Humas Setda Kabupaten Bandung ini.


Sampah Sahabat Kita

\"\"

Bicara tentang sampah, yang terlintas di benak kita pasti sesuatu yang kotor, menimbulkan aroma bau tak sedap, menjijikan dan menyusahkan. Jika pada musim hujan, sampah bisa menjadi biang penyebab banjir karena membuat saluran air, pintu air dan selokan mampet.

Sampahpun dianggap musuh terbesar dan tidak berguna, dibuang hingga menciptakan tumpukan sampah menjadi sarang penyakit serta mencemari lingkungan. Namun bagi Gita Ayudhia Fitriani, jika sampah ini diolah dengan baik dan benar, menurut siswi kelas VIII di SMP 1 Negeri Pangalengan ini, bisa menjadi sesuatu yang bermanfaat dan menjadi sahabat, salah satu caranya menurut Dia melalui metode pengelolaan sampah 3R (Reuse=penggunaan kembali, Reduce=mengurangi sampah dan Recycle=Mendaur ulang).

Sampai sekarang metode 3R, dalam pandanganya masih menjadi cara terbaik untuk mengelola dan menangani sampah dengan segala jenis permasalahannya. \"Karena dengan metode ini, setiap orang bisa melakukannya dalam kegiatan sehari-hari\", ucap Gita Ayudhia disela-sela kegiatan Apel hari Kesadaran Nasional dan Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia dan Penerimaan Peserta Praktek Lapangan (PPL) Muda Praja IPDN Tingkat Pemerintah Kabupaten Bandung Tahun 2015 yang dipusatkan di lapangan Upakarti Soreang, Rabu (17/06/2015).

Dalam kegiatan itu, bersama sejumlah siswa-siswi berprestasi lainnya, Gita Ayudhia Fitriani turut menerima Piala dan Piagam Penghargaan dari Bupati Bandung sebagai Juara I Lomba Pidato Lingkungan Tingkat SMP Se-Kabupaten Bandung Tahun 2015.

Secara singkat Gita menjelaskan, metode 3R cara yang sangat sederhana yang bisa dilakukan oleh siapa saja, dimana saja, kapan saja dan tidak memerlukan biaya yang besar. Namun sistem 3R yang sederhana ini bisa memberikan dampak yang berarti dalam penanganan sampah yang sering menjadi permasalahan disekitar kita.

Gita mencontohkan untuk penerapan sistem 3R ini, disekolahnya Dia dan teman-temannya sudah dididik untuk peduli dan membiasakan diri merawat dan memelihara lingkungan, \"Misalnya hal yang paling mudah adalah memilah-milah sampah, kemudian mendaur ulang sampah organik dengan cara menggunakan bekas botol plastik air minum untuk dijadikan media pot tanaman, jadi selain kita bisa mengurangi sampah, lingkungan kita pun bersih dan terjaga keasriannya\", ujar Gita.



Sumber : Press Release Humas Setda Kabupaten Bandung