Kurnia Dadang M.Naser Buka Rakon PKK

Sebanyak 217 anggota kepengurusan Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kecamatan mengikuti Rapat Konsultasi (Rakon) PKK Tingkat Kabupaten Bandung. Rakon tersebut dibuka secara resmi oleh Ketua TP PKK Kabupaten Bandung, Hj.Kurnia Agustina Dadang M.Naser, di Gedung Dewi Sartika Komplek Pemkab Bandung Soreang, Rabu (23/01).  Hadir dalam acara itu Wakil Ketua TP PKK II Hj.Sri Deden Rumaji beserta puluhan anggota kepengurusan TP PKK Kabupaten Bandung.

Menurut Sekretaris PKK Kab.Bandung Hj.Eni Didin, pelaksanaan Rakon berdasarkan pada Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 411.4-561 Tahun 2010 Tentang Pengesahan Hasil Rakernas Pusat dan sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan Rakon Tingkat Provinsi Jawa Barat. "Adapun tujuan dari Rakon adalah untuk mengevaluasi pelaksanaan hasil Rakernas terkait dengan kelembagaan PKK, 10 Pokok Program PKK dan Administrasi PKK. Dalam Rakon ini akan diinformasikan pula mengenai pelaksanaan kegiatan TP PKK Kabupaten Bandung Tahun 2012 dan menyusun Rencana Kerja Kegiatan Tahun 2013", ucap Eni Didin.

Melalui kegiatan Rakon tersebut, Eni berharap dapat menumbuhkan persepsi yang sama diantara seluruh jajaran PKK dalam mengelola program dan administrasi PKK tingkat RW, RT dan Dasawisma. "Kami pun berharap melalui Rakon ini bisa menggerakkan para kader dasawisma untuk melakukan tugasnya dengan baik saat mencatat dan mendata di lingkungan binaannya". Tutur Eni pula.

Sementara dalam sambutannya, Kurnia Dadang M.Naser menghimbau agar para PKK tingkat kecamatan dapat meningkatkan pembinaan pada TP PKK tingkat Desa. Tentunya para pengurus PKK kecamatan ini, menurut Kurnia harus terlebih dahulu memahami program kerja dan administrasinya."Sebaiknya dilakukan pula pendekatan, dan kalau bisa langsung terjun ke lapangan sehingga bisa mempermudah koordinasi dan akan lebih mengenal serta memahami karakter desanya masing-masing",himbau Kurnia Agustina.

Namun Kurnia mengingatkan, dalam melaksanakan pembinaan  tersebut tidak dilakukan pada saat desa atau kelurahan terpilih pada saat mengikuti lomba-lomba yang diselenggarakan oleh PKK Provinsi Jawa Barat saja, tapi harus dilakukan secara intensif terutama pembinaan terhadap kelompok dasawisma.

Istri Bupati Dadang Naser ini menjelaskan bahwa secara struktural, PKK tingkat RT didukung oleh mikro organisasinya yang disebut dasawisma, dasa adalah sepuluh, wisma adalah rumah. Hal ini dimaksudkan sebagai perorganisasian setiap 10 KK (Kepala Keluarga) dalam mempermudah jalannya suatu program. "Sumber data dapat diperoleh dari kelompok dasawisma, jika kader dasawisma tidak bisa mendata dan mencatat dengan benar dikhawatirkan data yang akan dilaporkan pada tingkat atas akan kurang lengkap dan akurat",tegas Kurnia.

Pada kesempatan itu, Ia pun berharap pembinaan kegiatan posyandu dapat ditingkatkan karena posyandu identik dengan PKK. "Jika kita mengurai tentang posyandu, banyak informasi dan program-program penting yang bisa kita peroleh. Sedikitnya kenaikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Bandung ditunjang pula oleh keberhasilan posyandu. Untuk itu saya ingin membangkitkan rasa memiliki dari masyarakat, bahwa posyandu bukan sekedar symbol dan  milik PKK dan Pemerintah saja, tapi milik masyarakat juga",tandasnya.

Di akhir sambutan, terkait dengan Monev 10 Program Pokok PKK dan 5 jenis lomba (tertib administrasi, KDRT, UP2K PKK, Hatinya PKK dan pemanfaatan hasil toga), secara khusus Kurnia berpesan bagi para PKK tingkat Kecamatan, jangan pernah melewatkan peluang/kesempatan emas jika desa/kelurahannya terpilih mewakili semua jenis perlombaan di tingkat provinsi maupun pusat. "Siapapun nanti yang mendapat kehormatan untuk mengikuti lomba, jangan menolak dan takut, karena TP PKK Kabupaten Bandung akan senantiasa membina dan mendukungnya", pungkasnya pula.


 
Sumber : Humas Setda Kabupaten Bandung