Kesehatan Dasar Akan Digratiskan

 

    Kita inginnya menggratiskan pelayanan kesehatan dasar mulai Januari ini, tetapi bermusyawarah dahulu dengan DPRD Kab. Bandung. Dengan demikian, kemungkinan besar baru awal Juni, kata Bupati Bandung Obar Sobarna. Pernyataan Obar terucap saat bersilaturahmi dengan pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kab. Bandung, di Baleendah, Sabtu (31/1).

    Menurut Bupati, masyarakat Kab. Bandung yang berobat ke puskesmas, nantinya mendapat layanan gratis. Sebelumnya, masyarakat membayar Rp 2.000,00. Layanan gratis itu sudah termasuk obat-obatan. Obar meminta agar proses pemberian kartu gakinda dilakukan secara selektif.

    Untuk mengurangi kesalahan penyaluran kartu gakinda, menurut Obar, setiap puskesmas harus menyeleksinya dan menempelkan foto warga miskin di kartu tersebut. Akan jelas siapa pemegang kartu gakinda kalau memakai foto.

    Selain dari dana APBD, Obar juga mengharapkan partisipasi masyarakat mampu melalui dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS). Jumlah penduduk Kab. Bandung sekitar 2,5 juta orang. Kalau 20% dari jumlah itu (500.000 orang) membayar zakat Rp 10.000,00/bulan, sudah terkumpul Rp 5 miliar/bulan. Dengan jumlah itu, akan banyak peningkatan kegiatan keagamaan, pendidikan, kesehatan, dan ekonomi rakyat.

    Obar mengharapkan agar Badan Amil Zakat (BAZ) desa/kelurahan memiliki 500 pembayar zakat (muzaki) yang membayar zakatnya Rp 10.000,00/bulan. Masa tidak mampu bayar zakat Rp 10.000,00/bulan? Banyak potensi muzaki dari pedagang, petani, peternak, dan pengusaha lainnya. Sampai saat ini, BAZ Kab. Bandung baru berhasil mengumpulkan zakat Rp 1 miliar/tahun yang semuanya dari zakat profesi PNS. Selain berzakat, Bupati juga mengimbau agar PNS dapat membaca Alquran.

 

Sumber : Harian Umum Pikiran Rakyat, Senin 2 Februari 2009