Keluarga Sihebring, Ajak Wanita Peduli Kanker Serviks dan Payudara

Sampai saat ini kanker serviks dan payudara, menjadi penyakit paling mematikan bagi wanita di seluruh dunia. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung mengajak seluruh wanita di Kabupaten Bandung untuk melakukan screening kanker serviks dan payudara.

 

Dalam rangka Hari Kanker se-Dunia, Sosialisasi Program Inovasi Keluarga Siaga Kanker Serviks dan Payudara, Istri Sehat Berkat Screening IVA Test dan Periksa Payudara secara Klinis (Keluarga Sihebring), dilakukan di Aula Kantor Desa Bandasari Kecamatan Cangkuang, Jum’at (22/2/2019).

 

Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Bandung Hj. Kurnia Agustina Dadang M Naser menjelaskan, program tersebut bertujuan meningkatkan capaian target wanita usia subur (WUS) dalam melakukan screening kanker serviks dan payudara.

 

“Program Inovasi Keluarga Sihebring mengajak para wanita untuk melakukan IVA (Inspeksi Visual Asam asetat) test, agar angka kanker serviks bisa ditekan,” jelas Kurnia.

 

Dirinya berharap, acara serupa tidak hanya diselenggarakan di Kecamatan Cangkuang saja, namun bisa diikuti seluruh kecamatan di Kabupaten Bandung.

 

“Saya sangat mengapresiasi pihak desa dan kecamatan karena sudah menyelenggarakan acara ini, mudah-mudahan acara seperti ini dapat menjadi inspirasi untuk kecamatan lainnya. Saya juga berharap dengan adanya screening IVA test ini wanita di Kabupaten Bandung menjadi wanita yang hebat, sehat dan bisa menghasilkan generasi bangsa yang sehat, cerdas, ceria dan berakhlak mulia,” harapnya.

 

Pada kesempatan yang sama Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Bandung, drg. Grace Mediana Purnami, M.Kes mengucapkan terimakasih kepada TP PKK, Forum Kabupaten Bandung Sehat (FKBS), kecamatan serta desa yang telah menginisiasi kegiatan tersebut.

 

“Kabupaten Bandung memiliki target 558.084 WUS yang harus melakukan IVA test. Namun dalam dua tahun ini baru bisa mencapai 2%, sehingga masih perlu kerjasama, dukungan dan dorongan masyarakat untuk meningkatkan capaiannya,” tambah Kadinkes.

 

Untuk pelayanan sendiri, lanjut Grace, terdapat 145 tenaga ahli yang disebar di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) tiap kecamatan.

 

“Di 62 puskesmas, kami tempatkan masing-masing tiga tenaga ahli. Jika dibandingkan dengan jumlah sasaran yang ada memang masih jauh, tapi kami akan mengoptimalkan tenaga yang ada untuk melayani masyarakat,” imbuhnya.

 

Grace mengajak masyarakat agar tidak ragu untuk datang ke puskesmas dan melakukan screening IVA test. “Saya mengimbau kepada semua WUS, mari sadari bahwa screening IVA test itu sangat penting. Jangan ragu untuk datang ke puskesmas. Selain gratis, insya Allah sarana dan prasarana yang diperlukan, telah kami persiapkan sebaik mungkin,” ajak Kadinkes.

 

Sementara itu, Tina (36) warga Desa Cangkuang Kecamatan Cangkuang, mengaku antusias dengan adanya IVA test dalam sosialisasi tersebut.

 

“Tujuan saya ikut IVA test ini agar saya dapat mengetahui kesehatan saya. Apalagi pemeriksaannya gratis, jadi ini kesempatan yang baik bagi saya. Untuk hasilnya, alhamdulillah saya dinyatakan sehat,” ucap Tina.

 

Sumber: Humas Pemkab Bandung