Kabupaten Bandung Tuan Rumah Harkopnas Tingkat Jabar

Kabupaten Bandung menjadi tuan rumah acara Peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-72 Tingkat Provinsi Jawa Barat (Jabar) Tahun 2019. Tema yang diusung  yaitu ‘Semangat Kolaborasi Koperasi Berbasis Digital Platform Menuju Jabar Juara Lahir dan Batin’.

 

Menyelaraskan dengan tema yang diusung Pemprov Jabar, Kabupaten Bandung pun mengusung tema Sabilulungan Koperasi Milenial Menuju Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing.

 

Meskipun temanya berbeda, namun menurut Bupati Bandung Dadang M. Naser, S.H, S.Ip, M.Ip memiliki pesan yang sama. Yakni bagaimana meningkatkan koperasi di era digital, terutama memperkenalkannya kembali kepada kaum muda, khususnya di Kabupaten Bandung.

 

"Jangan jadikan peringatan ini sekedar seremonial belaka. Mari kita jadikan kegiatan ini sebagai batu loncatan, bagaimana koperasi dapat berkembang dan tidak tertinggal di era revolusi industri 4.0 ini. Terutama, bagaimana memperkenalkan kembali koperasi kepada kaum milenial yang digital minded,” imbuh Bupati Dadang Naser.

 

Pada acara Malam Penghargaan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (11/7/2018), tiga koperasi asal Kabupaten Bandung dianugerahi penghargaan, di antaranya KOPAGA Sauyunan berhasil meraih penghargaan sebagai Koperasi Berprestasi, dan KSP Ikhtiar Sejahtera dan Koperasi Baitul Maal Wattamwil Fadhilla dianugerahi penghargaan Bakti Koperasi dan UKM.

 

Berkat prestasi itu, Bupati mengajak seluruh penggiat koperasi lainnya di Kabupaten Bandung bisa termotivasi dan terus melakukan inovasi.

 

Bupati menilai keberadaan koperasi di Kabupaten Bandung dapat juga menekan angka pengangguran. Pinjaman atau permodalan yang diberikan oleh koperasi, kata bupati bisa mendorong wirausahawan sehingga tumbuh kemandirian membuka lapangan kerja akhirnya menurunkan pengangguran.

 

“Dengan adanya koperasi, pengangguran bisa meminjam modal untuk berwirausaha. Jika dilihat dari kontribusi, koperasi dan UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) dapat menyerap tenaga kerja secara signifikan. Nantinya ini akan tembus pada daya beli dan laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bandung,” imbuh Dadang Naser di sela acara Harkopnas 2019 yang berlangsung di Bale Rame Soreang, Jumat (26/7/2019).

 

Menyikapi prestasi yang sudah diraih sejumlah koperasi di Kabupaten Bandung, Dadang Naser mengungkapkan, prestasi tersebut tidak terlepas dari peran civitas koperasi, sehingga Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung dianugerahi penghargaan sebagai Pemerintah Daerah dengan Nomenklatur Tunggal Bidang Koperasi dan  UMKM dari Kementerian Koperasi dan UKM RI.

 

Sementara Pelaksana Harian (Plh) Gubernur Jabar H. Uu Ruzhanul Ulum, S.E meminta kabupaten/kota di Jabar untuk mendorong lahirnya koperasi baru.

 

“Kami siap mendorong koperasi di Jabar agar semakin hebat, hal ini dibuktikan dengan adanya kegiatan pelatihan koperasi di tingkat provinsi. Selain itu, kami juga memiliki program OPOP (One Pesantren One Product). Sampai saat ini sudah 1000 pesantren yang legalitasnya Kopontren (Koperasi Pondok Pesantren),” tutur Uu.

 

Dirinya melanjutkan, saat ini pihaknya tengah mengembangkan Koperasi Siswa (Kopsis) untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) di Jabar. Selain mengenalkan koperasi, program tersebut juga bertujuan untuk memberikan pengalaman berwirausaha kepada siswa.

 

“Dengan menjadi pengurus dan anggota koperasi, setidaknya ketika lulus mereka sudah memiliki pengalaman untuk berwirausaha,” lanjutnya.

 

Uu juga mengimbau seluruh koperasi di Jabar untuk melakukan digitalisasi. Hal tersebut dinilainya dapat mendorong terealisasinya visi misi Pemprov Jabar, yakni Terwujudnya Jawa Barat Juara Lahir Batin Dengan Inovasi dan Kolaborasi.

 

“Salah satu inovasi disini adalah dengan mendigitalisasikan koperasi, baik dari segi penjualan maupun pemesaran produk. Sampai saat ini sudah terdapat 200 koperasi yang sudah digitalisasi. Untuk lokasinya sendiri, koperasi di daerah perkotaan yang jauh lebih siap. Sementara di daerah perdesaan, masih perlu dorongan dari kepala daerah. Program ini tidak mungkin sukses tanpa kolaborasi dan dorongan dari bupati dan walikota di Jabar,” imbau Uu.

 

Menyikapi harapan Bupati Dadang Naser,  Asisten Ekonomi dan Kesejahteraan (Ekjah) Kabupaten Bandung H. Marlan, S.Ip., M.Si, mengatakan akan berupaya agar koperasi di Kabupaten Bandung bisa mengikuti perkembangan industri global.

 

“Harkopnas tahun ini mendorong koperasi untuk melakukan digitalisasi. Sebagaimana kita ketahui, koperasi di Kabupaten Bandung masih bersifat tradisional, baik dari segi manajemen maupun kepengurusannya. Yang terpenting di sini adalaha bagaimana kepengurusan koperasi dikelola oleh anak muda,” papar Marlan.

 

Dirinya melanjutkan, jumlah koperasi di Kabupaten Bandung sebanyak 1.613, terdiri dari 838 koperasi aktif dan 775 tidak aktif.

 

“Kami akan melalukan berbagai upaya untuk mengaktifkan kembali koperasi. Sebagaimana diamanatkan dalam UUD 1945 pasal 33, koperasi merupakan soko guru perekonomian masyarakat. Ini harus terus digelorakan,” lanjutnya.

 

Marlan menambahkan, selain membenahi kepengurusan koperasi, pihaknya juga akan memberikan pemehaman serta sosialisasi kepada masyarakat untuk lebih selektif dalam memilih koperasi.

 

“Masyarakat harus bisa membedakan mana yang disebut koperasi mana yang disebut rentenir. Jangan mudah tertarik dengan proses satu jam uang cair, tapi pada akhirnya akan menjerat mereka. Jadi dalam hal ini masyarakat harus cerdas, minimal tanya dulu badan hukumnya,” pungkasnya.

 

Sumber: Humas Pemkab Bandung