KABUPATEN BANDUNG SIAP MENJADI SMART CITY

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung akan gunakan pendekatan citizen
centric untuk membangun Kabupaten Bandung sebagai smart city. Hal
tersebut diungkapkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bandung Ir.
Sofian Nataprawira, MP saat membuka Sosialisasi Pelaksanaan Smart City
di Bale Sawala Soreang, Selasa (5/6).

“Citizen centric adalah pendekatan dalam hal perancangan sebuah
layanan berdasarkan sudut pandang pengguna atau masyarakat. Jadi
nantinya akan ada interaksi yang dinamis dan erat antara warga dengan
pemerintah,” jelas Sekda.

Sekda berpendapat, untuk menjadikan Kabupaten Bandung sebagai smart
city bukan hal yang mudah. “Perubahan pola dan gaya hidup masyarakat,
berkembang pesatnya teknologi, jumlah penduduk yang semakin bertambah,
dan terbatasanya sumber daya alam adalah masalah yang sulit diatasi
Pemkab Bandung,” papar Sofian.

Guna mewujudkan smart city di Kabupaten Bandung, Sofian menambahkan
pemerintah harus mau berubah. “Karena smart city adalah konsep
pembangunan kota yang pintar, cepat, inovatif. Oleh karena itu
pemerintah harus mau berubah untuk mewujudkan keberhasilan smart city
Kabupaten Bandung,” imbuh Sekda.

Sofian juga mengajak kepada seluruh Perangkat Daerah (PD) dan
stakeholder untuk sama-sama mewujudkan keberhasilan smart city.
“Dengan sabilulungan mari kita wujudkan smart city dalam semangat
Bandung 1000 Kampung menuju masyarakat yang maju, mandiri dan berdaya
saing,” ajak Sofian.

Sementara pada acara yang sama Kepala Dinas Komunikasi, Informatika
dan Statistika (Diskominfo) Ir. Atih Witartih, M.Si menjelaskan
masterplan yang dibuat oleh Diskominfo.
“Smart city adalah konsep pengelolaan kota berkelanjutan dan berdaya
saing yang dibangun untuk mewujudkan masyarakat yang lebih aman, lebih
mudah, lebih sehat, lebih makmur dengan memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi,” terang Atih.

Untuk merealisasikan smart city sendiri, dirinya meminta seluruh
perangkat PD untuk pintar menggunakan teknologi. “Sebelum kepada smart
city, tata kelola pemerintahnya harus pintar menggunakan teknologi,”
ungkap Kadiskominfo.

Atih juga menjelaskan, sinergitas antara pemerintah, dunia usaha dan
masyarakat sangat diperlukan. “Dengan adanya kerjasama antara
pemerintah, dunia usaha dan masyarakat kita dapat menciptakan smart
branding, yang nantinya bisa memasarkan potensi yang ada diwilayah
Kabupaten bandung. Sehingga bisa menarik investor dan menjadi sumber
PAD (Pendapatan Asli Daerah),” imbuh Atih.

Dosen Telkom University Soni Fajar Surya Gumilang berpendapat
Kabupaten Bandung siap bergerak menjadi smart city. “Melihat dari
sejumlah prestasi yang diraih seperti, predikat Paripurna tipe C oleh
RSUD Soreang, opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) yang kedua kalinya
dan juara satu Karang Taruna tingkat Jawa Barat, dapat kita simpulkan
bahwa Kabupaten Bandung siap menjadi smart city,” ujar Soni yang juga
narasumber dalam sosialisasi tersebut.

Sumber: Humas Pemkab Bandung