Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Swasti Saba Wiwerda Tingkat Nasional

Kabupaten Bandung menerima penghargaan Swasti Saba Wiwerda dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, yang diserahkan oleh Staf Ahli Bidang Desentralisasi Kesehatan Pattiselanno Roberth Johan kepada Sekretaris Daerah Ir. Sofian Nataprawira, MP di Gedung Sasana Bhakti Praja Kemendagri Jalan Merdeka Utara No 7 Jakarta pusat, Selasa (28/11/17).

Penghargaan Wiwerda (Pembinaan) kali ini merupakan tingkatan kategori yang dipilih oleh Kabupaten Bandung untuk empat tatanan Kabupaten/ Kota Sehat yaitu Kawasan Pemukiman Sarana Prasarana Umum yang Sehat, Kehidupan Masyarakat yang Sehat Mandiri, Kawasan Pariwisata Sehat serta Kawasan Ketahanan Pangan dan Gizi. Ketua Forum Kabupaten Bandung Sehat (FKBS) Kabupaten Bandung Hj. Kurnia Dadang M. Naser mengungkapkan, hadirnya FKBS turut mewujudkan penyelenggaraan Kabupaten Bandung yang sehat, bersih, aman dan nyaman secara terintegrasi.

Hal tersebut terlihat dengan diraih penghargaan swasti saba padapa sebelumnya pada tahun 2015 yakni 2 tatanan Kabupaten/ Kota sehat.

“Dengan bertambahnya menjadi 4 tatanan, tentu saja penghargaan ini harus bisa meningkatkan motivasi bahwa hasil yang ingin dicapai dari program ini bukan hanya predikat Kabupaten/Kota Sehat, namun juga peningkatan inovasi, harmonisasi dan sinergitas pembangunan antara masyarakat dan pemerintah, yang nantinya akan berdampak positif bagi masyarakat ” ucapnya.

Lebih lanjut Dia mengatakan, selama proses pembinaan yang dilakukan ke wilayah Kabupaten Bandung, banyak potensi, inovasi serta kreativitas pemerintah daerah dan warga yang saling bersinergis.

Hal itu kata Dia, cukup mendukung percepatan dalam menciptakan kondisi kabupaten Bandung yang aman, nyaman, bersih dan sehat.

“Beberapa Inovasi program yang mendukung, Kabupaten Bandung yakni deklarasi stop BABS Dan stop buang sampah sembarangan, Puskesmas ramah disabilitas, Pendirian taman bermain khusus difable yang bekerjasama Dengan IKKADK (ikatan komunikasi keluarga anak Dengan kecacatan), Dan juga Save Children, Edible garden yg bekerja sama dengan LPPM Unpad di cileunyi, kemudian tersedia Rumah pangan Lestari, green house di rumah dinas bupati Bandung," tandas Istri Bupati Bandung itu.

Selain itu ungkap Dia, dilakukan juga Rodshow di 7 dapil untuk membentengi perempuan dan anak dari ancaman kekerasan, dengan dukungan dari berbagai pihak, Sosialisasi narkoba Dan HIV aids dari FKBS, adanya Konsorsium leuweung sabilulungan, kemudian Pendidikan masyarakat ke sekolah dan pangkalan ojek mengenai kesadaran dan keamanan berlalu lintas.

“Sedangkan inovasi untuk tatanan ketersediaan pangan dan gizi, disediakan jajanan khas rakyat (jakhara), Cooking class permintaan masyarakat dari penerima KRPL dengan teknologi pangan Unpad dan digelorakan Senam sehat sabilulungan di setiap lapisan masyarakat, inspirator lingkungan, Sosialisasi pengolahan sampah di Masyarakat hadirnya Tim kebersihan satpol PP di car free day," tukas Ibu yang biasa disebut Teh Nia itu.

Pada kesempatan yang sama, Sekertaris Daerah Kabupaten Bandung Ir. H.Sofian Nataprawira,MP menambahkan, inovasi 4 tatanan Kabupaten/Kota Sehat yang sudah ditempuh oleh Kabupaten Bandung, sesungguhnya sudah sesuai dengan visi Bupati Bandung untuk mewujudkan 5 program prioritas pembangunan, yakni pembangunan bidang infrastruktur dengan poin terwujudnya kawasan Pemukiman Sarana Prasarana Umum yang Sehat. Yakni sudah terbangun sarana dan prasarana umum yang sehat seperti Permukiman sehat di Kampung Wangun Desa Pasirmulya Kecamatan Banjaran, Sekolah sehat di SMP 1 Cimaung, Pasar sehat Margahayu juga sungai yang bersih.

“Selain itu lanjutnya untuk priotitas pembangunan bidang SDM, ada juga tatanan masyarakat sehat mandiri, dengan lokus di Desa Pasirmulya juga, dengan peningkatan posyandu serta hadirnya bank sampah di wilayah Kec.Cimaung, yang juga mendukung priotitas pembangunan bidang lingkungan. Sementara untuk tatatan Kawasan Pariwisata Sehat berlokasi di Situ Cileunca Pangalengan dengan program prioritas pembangunan bidang ekonomi masyarakat, serta pembangunan bidang pangan yang ada pada tatatan kawasan ketahanan pangan dan gizi, dengan lokus di Lumbung Pangan subur Mukti Kec.Cimaung,” urainya.

Sekda menilai, penghargaan Kabupaten/Kota Sehat yang di berikan kepada Kabupaten Bandung merupakan keberhasilan terselenggaranya beberapa tatanan dan kegiatan yang terintegrasi, “juga program yang disepakati masyarakat dan pemerintah daerah, untuk mewujudkan perubahan pola hidup, perilaku masyarakat serta komitmen besar terhadap tujuan pembangunan kesehatan,” ungkap Sekda.

Berbeda dengan lomba-lomba sejenis yang diadakan, tambah Sekda, penyelenggaraan ini lebih mengutamakan proses daripada target.

Sehingga program ini berjalan terus menerus dimulai dengan kegiatan prioritas dalam suatu tatanan kawasan dan dicapai dalam waktu yang sesuai dengan kemampuan masyarakat.

Data Tim Pembina FKBS menyebutkan penghargaan nasional ini pun diraih Kabupaten Bandung pada tahun 2015 lalu.

Sebenarnya pada tahun 2007-2009, Kabupaten Bandung pernah meraih penghargaan untuk kategori Padapa dan Wiwerda, tingkatan untuk 3-4 tatanan.

Namun karena di tahun 2009 Kabupaten Bandung mengalami bencana gempa bumi di wilayah Pangalengan, maka kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan ini sempat terhenti.

Pada tahun 2015, Kabupaten Bandung mulai mengikuti lagi lomba Kabupaten Sehat untuk kategori dua tatanan (Padapa),.

Sekda menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya terhadap atensi, dukungan, kepedulian dan keberpihakan daerah dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di daerahnya masing-masing.

Dia pun tak lupa menyampaikan apresiasinya atas terjalinnya sinergitas di antara seluruh warga sehingga masyarakat Kabupaten Bandung ikut terlibat dan berperan serta melalui suara forum kabupaten/kota sehat.

“Penghargaan tersebut menjadi moment untuk terus mengevaluasi perkembangan seluruh kegiatan pembangunan kesehatan secara berkelanjutan. Karena Kabupaten/kota sehat bertujuan untuk mewujudkan kota yang bersih, nyaman, aman dan sehat yang dilakukan dari pelbagai kegiatan yang berbasis masyarakat,” katanya.

Dikatakannya, perhelatan bertajuk Pemberian Penghargaan Swasti Saba Kabupaten/Kota Sehat Tingkat Nasional 2017 tersebut dihadiri langsung Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan.

Kabupaten Bandung merupakan salah satu kabupaten/kota di Indonesia yang mengikuti verifikasi kabupaten/kota bersama 173 kabupaten/kota pada tahun 2017.

Keberhasilan menyabet penghargaan ini, ucap Sekda, merupakan kerja keras semua pihak baik Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Bandung yang selalu peduli terhadap kesehatan.

Menurutnya dengan diraihnya penghargaan tersebut diharapkan dapat memotivasi semua pihak dalam mempertahankan Kabupaten Sehat, melalui peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.

“Kepada seluruh lapisan masyarakat, derajat kesehatan tidak hanya faktor sehat badan saja, akan tetapi harus disertai dengan faktor genetik, lingkungan dan perilaku kesehatan. Karena kesehatan merupakan tanggungan dan modal utama untuk kesejahteraan. Dan saya berharapa pernghargaan tersebut bisa memicu semua masyarakat yang ada di seluruh wilayah Kabupaten Bandung untuk meningkatkan kualitas kesehatannya dari berbagai aspek tatanan untuk mewujudkan Kabupaten Bandung sehat,” pungkasnya.

Sementara, menurut Ketua Tim Pembina FKSB Kabupaten Bandung Ir. Ernawan Mustika,M.Si, prestasi yang diraih secara bertahan tersebut, merupakan sinergitas bersama semua Perangkat Daerah (PD), yang memasukan program Kabupaten Sehat mulai dari perencanaan dan penganggaran.

Kemudian lanjutnya terlibat juga FKKS (Forum Kabupaten Kecamatan Sehat) di 31 wilayah juga peran aktif masyarakat yang sangat antusias untuk terlibat dalam mewujudkan program tersebut.

“Penghargaan ini bukan hanya untuk pemerintah Kabupaten Bandung, tapi ini merupakan kebangaan bersama semua pihak yang terlibat untuk mendukung terwujudnya Kabupaten Sehat. Kita berharap bukan hanya raihan saja, tapi lebih pada implementasi di lapangan. Bagaimana masyarakat bisa melakukan PHBS, dalam segala aspek selain kesehatan, seperti sosial, budaya, ekonomi juga sendi kehidupan lainnya,” ungkap Ernawan.

Dia berharap, 4 tatanan dengan prestasi swasti saba wiwerda kali ini bisa dipertahankan atau bahkan dikembangkan menjadi 9 tatanan di masyarakat hingga swasti saba wistara.

Namun lanjutnya, karena di Kabupaten Bandung tidak tersedia lahan pertambahan, maka hanya tersisa 4 tatanan yang harus dilengkapi, yakni Kawasan lalu lintas tertib dan pelayanan transportasi, kawasana industri dan perkantoran yang sehat, Kawasan hutan sehat serta kehidupan sosial yang sehat.

Press Release Kominfo Setda.