Kab. Bandung Perlu Diversifikasi Pangan

 
    Dalam kesempatan Lomba Penilaian Desa Tingkat Provinsi Jabar di Desa Sumbersari, Kec. Ciparay, Kab. Bandung, Ir. Sofian Nataprawira, M.P. mengatakan Upaya diversifikasi itu adalah sebuah bentuk terobosan yang sangat tepat, untuk mengimbangi pertumbuhan penduduk di Kab. Bandung, yang mencapai rata-rata 3,2% per tahun. Jumlah penduduk saat ini mencapai 2,9 juta jiwa. Sekaligus guna mengimbangi terjadinya penyempitan lahan pertanian akibat pertumbuhan penduduk dan alih fungsi lahan.

    Diversifikasi pangan itu, lanjut Sofian, diharapkan dapat mengatasi kesulitan warga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Caranya, bisa dilakukan dengan mengatur pola makan sehari-hari. Yang biasanya makan nasi dua kali dalam sehari, satu kalinya diganti dengan makan ubi, jagung, singkong, kentang, pisang, dan makanan lainnya.

    Dengan mengubah pola makan, katanya, tidak mengurangi kadar atau kebutuhan karbohidrat tubuh. Untuk menguji kebutuhan karbohidrat ini, seperti pada 60 kepala keluarga di Desa Nagrak, Kec. Pacet, Kab. Bandung yang mengonsumsi singkong untuk kebutuhan makan sehari-harinya, bisa diturunkan dokter kesehatan guna menguji kadar gizi dalam makanan itu.

    Upaya itu bisa dilakukan warga, mengingat upaya perluasan lahan pertanian, khususnya padi sawah tidak mungkin bisa dilaksanakan semaksimal mungkin. Kendati pemerintah melalui Dinas Pertanian terus berupa keras melakukan perluasan lahan pertanian melalui program irigasi.
 
 
 
Sumber : Harian Umum Galamedia, Edisi Selasa, 27 Mei 2008