Jawaban Obar tak Puaskan Dewan

    Seusai penyampaian jawaban Bupati Bandung dalam ra-pat paripurna DPRD Kab. Bandung, Selasa (15/4), anggota Fraksi Madani, Abdurahim Santosa meminta Bupati memberikan jawaban terperinci atas ketidakberhasilan Kab. Bandung dalam mencapai beberapa target program.

    Sedangkan anggota Fraksi Partai Golkar, Tb. Raditya mengatakan tidak puas atas jawaban Bupati tentang rendahnya pendapatan dari pajak daerah. Seperti tanggapannya dua pekan lalu, Raditya menganggap pendapatan yang lebih besar dari retribusi pelayanan publik adalah tidak wajar. Kalau semakin banyak orang yang datang ke rumah sakit, pemerintah seharusnya tidak bangga. Itu artinya program kesehatan tidak berjalan dengan baik. Selanjutnya, LKPJ Bupati Bandung akan dikaji lebih jauh melalui panitia khusus (pansus) DPRD Kab. Bandung.

    Mengomentari tentang pendapatan retribusi yang melebihi target untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kab. Bandung, Obar Sobarna mengatakan, hal tersebut terlalu teknis untuk dijawab. Saya tidak bisa mengungkapkan mengapa retribusi bisa melebihi target, sedangkan pajak tidak. Itu data teknis, kenyataannya di lapangan seperti itu.

    Diberitakan sebelumnya, PAD Kab. Bandung yang ber-asal dari retribusi dan sektor-sektor pelayanan publik melebihi target dibandingkan pendapatan yang berasal dari pajak. Berdasarkan LKPJ yang disampaikan Obar Sobarna pada sidang paripurna Senin (7/4), pendapatan dari retribusi Rp 44,750 miliar, padahal ditargetkan hanya Rp 44,447 miliar. Sedangkan pajak yang ditargetkan Rp 62,176 miliar, hanya terealisasi Rp 54,391 miliar.

    Menurut Obar, ada kenaikan pertumbuhan ekonomi walaupun sedikit dan belum signifikan. Kab. Bandung sedang mengupayakan untuk mengentaskan kemiskinan. Upaya yang sedang dilakukan adalah membuka peluang agar investor masuk lebih mudah. Usaha kecil menengah (UKM) dan koperasi juga lebih digalakkan agar dapat membuka lapangan pekerjaan lebih luas.

 

Sumber : Harian Umum Pikiran Rakyat, Rabu 16 April 2008