Jalan Raya Cinunuk Penuh Lumpur

 

    Pemantauan, Minggu (30/11), lumpur lumpur tersebut terlihat menyumbat gorong-gorong di pinggir pinggir jalan. Bahkan bukan hanya lumpur, sampah pun ikut menyumbat gorong-gorong tersebut, baik di kiri maupun kanan Jalan Raya Cinunuk.

    Beginilah Pak kondisinya pascabanjir, kami harus kerja keras membersihkan lumpur lumpur yang menyumbat gorong-gorong pinggir jalan raya. Kalau tidak begitu payah, jika banjir lagi, lumpur dan sampah bisa masuk ke rumah, tutur Enang Sukiman, warga Desa Cinunuk.

    Menurut Enang yang perangkat Desa Cinunuk ini, banjir bandang yang menyerang wilayah Cileunyi tersebut dalam ingatannya tergolong besar. Bayangkan, selain memorakporandakan belasan rumah, Jalan Raya Cinunuk juga macet total hampir 9 jam.

    Dikatakan Enang, banjir bandang tersebut memang mengejutkan. Air yang bercampur lumpur dan sampah tersebut mengalir di gang gang dan jalan jalan desa dan tumpah ke jalan provinsi. Karena gorong-gorong tak mampu menampungnya, akhirnya terjadilah air bah.

    Untuk mengantisipasi kejadian susulan, aparat kecamatan dan desa terus melakukan pemantauan ke lapangan yang dinilai rawan akan bencana banjir dan longsor. Warga yang berada di lokasi rawan banjir dan longsor diberi penyulahan agar berhati-hati, jika keadaannya darurat dan terjadi bencana, segera laporan ke aparat terdekat.

 

 

Sumber : Harian Umum Galamedia, Senin 1 Desember 2008