Gebyar IVA Test Gratis di Puskesmas Hingga 15 Desember 2017

“Teh Nia Ajak Kaum Perempuan Jalani IVA”

Terhitung tanggal 15 November hingga 15 Desember 2017, pemerintah memberikan pelayanan pemeriksaan deteksi dini kanker serviks, dengan IVA test (inspeksi visual dengan asam asetat) secara gratis, sebagai cara sederhana untuk mendeteksi kanker leher Rahim tersebut sedini mungkin, melalui Gebyar Deteksi Dini Kanker Serviks yang digelar Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung di Puskesmas Soreang, Rabu (6/12).

Ketua FKBS (Forum Kabupaten Bandung Sehat) Hj. Kurnia Agustina Dadang Naser mengajak kaum perempuan jalani tes Kanker serviks.

Kata ibu yang biasa disapa Teh Nia ini, kanker leher Rahim merupakan penyakit terganas ke 2 penyebab kematian kaum perempuan setelah kanker payudara.

Maka untuk itu lanjutnya, upaya prefentif dan promotif perlu dilakukan, salah satunya melalui layanan pemeriksaan IVA yang hingga 15 Desember 2017 akan dilakukan di sleuruh puskesmas di Kabupaten Bandung.

“Untuk semua kaum wanita, sebaiknya mencegah sebelum mengalami. Kanker serviks atau leher rahim ini bisa dicegah dengan melakukan pemeriksaan IVA. Agar lebih dekat sekarang pelayanannya sudah tersedia di 22 puskesmas di Kabupaten Bandung,” ungkapnya.

Lebih lanjut Teh Nia mengungkapkan, untuk tahap awal pelayanan pemeriksaan IVA baru tersedia di 23 Puskesmas dengan 22 tenaga kesehatan (bidan) terlatih dan 17 dokter.

Dalam upaya pencegahan tersebut, Dia berharap kaum perempuan khususnya yang ada di Kabupaten Bandung bisa melakukan pemeriksaan IVA sesuai dengan wilayah tempat tinggalnya masing-masing.

“Saya harap pemeriksaan IVA ini bisa dilakukan kaum perempuan di puskesmas masing-masing. Selain menghemat biaya, upaya prefentif ini akan sangat bermanfaat. Karena jika sudah tervonis penyakit kanker serviks, kerugian bukan saja secara fisik, psikis bahkan ekonomi,” imbuh Teh Nia yang juga sebagai Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Bandung.

Teh Nia menuturkan pencegahan serviks ini bisa dilakukan dengan cara berpola hidup sehat. Menurutnya, kebersihan khususnya pada organ kewanitaan bisa mempengaruhi berkembangnya virus kanker serviks.

Selain kebersihan badan, pola makan, menjaga kebiasaan baik dan kebersihan pakaian dalam juga olah raga teratur perlu dilakukan.

“Upaya prefentif mencegah kanker serviks tidak hanya secara medis dengan pemeriksaan IVA, namun juga didukung dengan pola hidup sehat dan teratur,” kata Dia.

Teh Nia menghimbau kaum perempuan agar berpikiran maju dan optimis, memberikan kontribusi bagi pembangunan, tidak menutup diri untuk perubahan yang positif juga berani untuk menyampaikan argumennya demi kemajuan bangsa dan negaranya.

“Semakin berkembangnya dunia, kaum perempuan harus berani berinovasi, berpikiran terbuka juga optimis dalam mendukung pembangunan bangsanya. Jauh dari itu semua, apapun profesi seorang perempuan, semangatnya tak akan pernah padam,” tutupnya.

Menanggapi hal tersebut, Senada dengan istri Bupati Bandung itu, Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung dr.Riantini menjelaskan, agenda gebyar deteksi dini kanker serviks dan payudara merupakan agenda nasional yang harus selesai selama kurun waktu 5 tahun, sebagai upaya prefentif kanker serviks.

“Gebyar deteksi dini sadanis kanker payudara dan screaning deteksi dini kanker servik, yang dilakukan hari ini , sasarnanya wanita yang sudah pernah kontak seksual usia kisaran 30-50 tahun, belum menopose, dan masih aktif kontak seksual dengan pasanganya,” ucap dr. Ria sapaan akrabnya.

Dia menerangkan, wanita yang melakukan IVA test ditargetkan 500 ribu orang untuk 5 tahun, namun saat ini kata Dia, baru 1.254 wanita yang sudah dilakukan pemeriksaan.

Tahun ini hingga oktober sudah mencapai 1.200, mudah-mudahan hingga akhir tahun bisa mencapai 3000 wanita yang melakukan test IVA.

“23 Puskesmas sudah bisa melakukan pelayanan pemeriksaan IVA test. Selama gebyar semuanya gratis, baik anggota BPJS atau bukan khusus untuk warga Kabupaten Bandung, tapi setelah itu akan kami upayakan regulasinya dulu,” terangnya.

Dalam menjalankan layanan kata Dia, pihaknya akan berkolaborasi dengan PKK Kecamatan untuk menggerakan masyarakat. Jika ditemui ada yang terkena CA serviks, lanjutnya, akan dirujuk ke puskesmas rujukan yakni Soreang, Ciparay dan Rancaekek.

Press Release Kominfo Setda.