Duet Anwar & Aceng Kembali Pimpin PC NU

     Menurut Sekretaris Panitia Konfercab, H. Usep Dedi Rustandi, dalam pemilihan rais terdapat dua nama yang maju, yakni K.H. Anwar Saifuddin Kamil dan K.H. A. Mansyur. Para peserta konfercab akhirnya memilih K.H. Anwar Saifuddin Kamil untuk posisi rais.

     Sementara posisi Ketua PC NU, semula ada tiga nama calon, yakni K.H. Aceng Amas, K.H. Idham Khalid, dan K.H. Ilyas. Dalam pemungutan suara pemilihan ketua, menurut Usep, K.H. Aceng Amas unggul dengan meraih 28 suara dari 32 suara yang ada.

     Kiai Aceng Amas yang merupakan ketua PC NU periode 2005-2010 akan menjadi formatur untuk menyusun kepengurusan PC NU tahun 2010-2015 bersama K.H. Anwar Saifuddin Kamil selama dua minggu.

    Diberitakan sebelumnya, konfercab yang berlangsung di Pontren Wasilatul Huda, Desa Cikuya, Kec. Cicalengka, dihadiri para Ketua Majelis Wakil Cabang (MWC) dari 31 kecamatan, pengasuh pesantren, dan perwakilan dari Pengurus Wilayah (PW) NU Jabar.

     Konfercab dibuka Bupati Bandung H. Dadang M. Naser dan dihadiri anggota DPR-RI Rachel Maryam serta anggota DPRD Kab. Bandung H. Asep Syamsuddin dan H. Wawan Sofwan.

     Menurut Usep, konfercab juga menghasilkan fatwa. Fatwa yang dihasilkan pada acara "Bahsul Masail" yang menyertai konfercab itu berupa fatwa kedudukan tahiyyat awal dalam salat sunah.

     Akibat keterbatasan waktu, konfercab hanya membahas satu masalah dalam Komisi Bahsul Masail, yakni kedudukan hukum tahiyyat awal dalam salat sunah Rawatib empat rakaat. Yakni, salat sunah setelah Zuhur dan sebelum Asar.

     Dalam pandangan alim ulama NU Kab. Bandung, kata Usep, lebih baik salat sunah empat rakaat itu tanpa adanya tahiyyat awal sehingga hanya ada tahiyyat akhir. Namun, kalau mau menggunakan tahiyyat awal juga jawaz boleh dipakai.

Sumber : Harian Umum Pikiran Rakyat, Edisi Senin 27 Desembre 2010