DPRD Ajukan Pengadaan Laptop Belum Dianggarkan pada APBD Kab. Bandung 2008

    Menurut Wakil Ketua Harian Panitia Anggaran DPRD Kab. Bandung, Ahmad Najib Qudratullah, rencana pembelian laptop itu sebenarnya belum dianggarkan dalam APBD 2008. Namun, ia membenarkan bahwa seluruh anggota DPRD Kab. Bandung menyetujui pembelian laptop tersebut untuk mendukung kinerja mereka.

    Semua anggota setuju dengan pengadaan laptop. Namun, belum ada pembahasan lebih lanjut soal itu, apalagi besaran anggarannya saat ditemui di Gedung DPRD Kab. Bandung, Senin (14/1). Menurut Najib, jika pengadaan laptop akan dianggarkan dalam APBD, harus dilakukan seefisien mungkin sehingga tidak mengganggu anggaran lainnya. Misalnya, spesifikasi laptop harus disesuaikan dengan kebutuhan, Kami kan bukan desainer grafis.

    Najib membenarkan jika alasan utama pengadaan laptop adalah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kinerja dewan. Jika pun masyarakat sangsi terhadap tujuan pengadaan laptop, maka mereka bisa melakukan pengawasan secara langsung melalui mekanisme yang ada.

    Saat ini, laptop bukan barang mewah. Memang kalau dilihat dari sisi keadilan dalam anggaran, akan menjadi polemik. Tetapi, penggunaan anggaran bisa diawasi masyarakat. Ia berharap, keberadaan laptop dapat mengurangi biaya alat tulis kantor (ATK) yang biasa dikeluarkan untuk pembahasan masalah di DPRD.

    Sementara itu, Anggota Komisi B DPRD Kab. Bandung, Tubagus Radithya Ginanjar mengatakan, saat ini Gedung DPRD Kab. Bandung telah memiliki sarana dan prasarana untuk mendukung koneksi internet melalui wireless fidelity (wi-fi), sejak Desember 2007. Bahkan, koneksi wi-fi di Gedung DPRD Kab. Bandung tercatat yang pertama di Indonesia untuk kategori gedung legislatif tingkat daerah. Keberadaan jaringan itu akan lebih optimal dengan disediakannya laptop untuk anggota dewan.

    Kami berharap setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) juga memasang wi-fi. Impian kami, keberadaan wi-fi dapat membangun sebuah interkoneksi antara legislatif dan eksekutif dalam waktu cepat. Radithya menambahkan, koneksi wi-fi yang tersedia di DPRD juga terbuka untuk masyarakat. Kalau ada warga yang ingin mengakses internet gratis, silakan ke Gedung DPRD.

    Ketua Badan Kehormatan DPRD Kab. Bandung, Handoyo Sumedi menyatakan, pengadaan laptop bukanlah masalah besar di tengah kemajuan teknologi saat ini. Namun, saya ingatkan, harga laptop harus wajar. Spesifikasinya tidak harus tinggi, tetapi dapat digunakan dengan optimal. Sistem kepemilikan laptop ini pun adalah inventaris DPRD, bukan milik pribadi.

 

Sumber : Harian Umum Pikiran Rakyat Selasa, 15 Januari 2008