Distribusi Bantuan Belum Merata

    Jumlah warga yang terkena gempa tersebar di 26 kecamatan, bukan hanya di Pangalengan, kata Obar di sela-sela mendampingi Menteri Pedagangan, Mari Elka Pangestu berkunjung ke Pangalengan, Kab. Bandung, Minggu (6/9).

    Menurut Obar, tersebarnya lokasi korban gempa dan keterbatasan sarana angkutan membuat distribusi bantuan belum merata. Saya sudah mendengar suara-suara yang menganggap Pemkab Bandung lebih memprioritaskan Pangalengan, sedangkan kecamatan-kecamatan lainnya terabaikan. Kami sudah usahakan agar bantuan bisa terdistribusi dengan baik dengan memusatkan bantuan di Pangalengan.

    Pemberi bantuan, baik perseorangan maupun organisasi, kata Obar, tidak mungkin menjangkau semua wilayah Kab. Bandung. Dari Pangalengan nanti kita bekerja sama dengan kecamatan-kecamatan lain untuk mendistribusikan bantuan.

    Berdasarkan data di posko utama Pangalengan, dari 26 kecamatan yang terkena gempa, baru 10 kecamatan yang mendapatkan distribusi bantuan dari posko utama. Bantuan tersebut berupa beras, mi instan, dan air mineral.

    Mengenai banyaknya warga yang mendirikan posko di sepanjang Jalan Raya Pangalengan untuk meminta bantuan, Obar mengatakan, pemkab sudah menertibkannya. Saat ini jumlahnya tinggal empat atau lima posko lagi. Sebelumnya setiap 100 meter ada warga yang meminta bantuan.

    Sementara itu, warga Desa Tribakti Mulya, Kec. Pangalengan, Deden Usman mengatakan, banyaknya warga yang meminta bantuan di pinggir jalan tersebut karena bantuan yang diterimanya amat minim. Sejumlah spanduk pun dibentangkan warga di Jalan Raya Pangalengan, seperti Bapak Perhatikan Nasib Kami atau "Bantuan Kok Lewat Saja".

    Warga yang tidur di tenda-tenda seperti di Desa Tribakti Mulya, misalnya, baru mendapatkan beberapa bungkus mi instan dan air mineral gelas. Korban gempa bumi di Kec. Cangkuang juga mengeluhkan belum adanya bantuan sama sekali dari pihak pemerintah. Sejak gempa bumi, Rabu (2/9) lalu, sampai saat ini kami belum menerima bantuan bahan makanan dari pemerintah, kata tokoh masyarakat Desa Jatisari, Kec. Cangkuang, Ate Roesnadi, di tenda pengungsian korban Kp. Nagrak, Desa Jatisari.

    Camat Cangkuang, Drs. Uka Suska Puji Utama mengatakan, pihaknya sudah menyalurkan bantuan kepada korban gempa. Namun jumlahnya terbatas, karena dari dana pribadi masing-masing aparat kecamatan maupun desa.

 

 

Sumber : Harian Umum Pikiran Rakyat, Senin 7 September 2009