Disnakan Akan Periksa Kesehatan Hewan Kurban

    Hewan kurban yang sehat, domba maupun sapi, bisa dilihat dari ciri-ciri fisiknya seperti mata jernih dan tidak merah atau belekan, kata Kabid Kesehatan Hewan Disnakan Kab. Bandung Euis Rohayani, Kamis (19/11). Ciri lainnya, hidung selalu basah dan tidak mengeluarkan kotoran. Kulit bersih dan mengilap, serta bulunya tidak rontok. Kalau bulu hewan itu rontok berarti mengidap penyakit.

    Meski Kab. Bandung bukan daerah endemis antraks, masyarakat tetap harus mewaspadai penyakit tersebut maupun hewan yang cacingan, terutama domba. Sebagian besar domba berasal dari peternak Kab. Bandung, sebagian kiriman dari Garut dan Sumedang. Sementara itu, sapi rata-rata berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur yang harus disertai sertifikat sehat dari dinas peternakan setempat.

    Euis juga mengimbau agar panitia kurban memeriksa hewan yang disembelih. Panitia harus memeriksa kondisi pencernaan, jantung, hati, maupun paru-parunya. Kalau organ-organ itu warnanya pucat atau merah tua, lebih bailk dibuang saja karena berbahaya apabila dikonsumsi.

    Untuk memastikan kesehatan hewan kurban, mulai Senin (23/11) sampai Sabtu (28/11), Disnakan Kab. Bandung akan terjun ke lapangan. Hewan-hewan kurban yang dinyatakan sehat akan mendapatkan tanda sehat yang dikalungkan di leher hewan tersebut. Tahun lalu, hewan kurban yang diperiksa mencapai 12.889 ekor domba, 4.889 ekor sapi, dan tujuh ekor kerbau. Pada tahun ini, hewan kurban yang dijual diperkirakan meningkat sekitar 5-10 persen.

    Disnakan Kab. Bandung membentuk empat tim untuk memastikan kesehatan hewan di 31 kecamatan. Setiap tim terdiri atas dua dokter hewan dibantu staf dari Disnakan. Meski Iduladha ditetapkan jatuh pada Jumat (27/11), namun tim akan tetap bekerja sampai Sabtu (28/11), karena masih ada penjualan dan penyembelihan hewan kurban di masyarakat.

 

 

Sumber : Harian Umum Pikiran Rakyat, Jumat 20 Nopember 2009