Desa Cibeureum Kertasari, Wakili Kabupaten Bandung Lomba Desa Tingkat Provinsi

Keikutsertaan Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari dalam lomba desa tingkat Provinsi Jawa Barat (Jabar), dicapai berkat raihan juara desa tersebut di tingkat Kabupaten Bandung pada tahun 2018. Sebagai tahap awal, sudah dilakukan penilaian administrasi di sela acara Evaluasi Perkembangan Desa/Penilaian Lomba Desa Tingkat Provinsi Jabar

Penilaian yang dilakukan oleh tim penilai dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Jabar itu, berlangsung di Aula Kantor Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari, Rabu (22/05/2019). Pada tahun 2018, Kabupaten Bandung berhasil menyabet penghargaan lomba desa di tingkat provinsi, melalui raihan Desa Nagrog Cicalengka.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bandung Drs. Teddy Kusdiana menilai, capaian prestasi desa-desa dari Kabupaten Bandung di tingkat provinsi, merupakan hasil yang diraih dengan semangat sabilulungan. Desa Cibeureum menurutnya cukup representatif menjadi wakil Kabupaten Bandung, karena memiliki program yang melibatkan masyarakat.

“Sinergi pembangunan pedesan yang terkandung dalam visi Kabupaten Bandung mengandung pengertian, bahwa perhatian yang besar terhadap pembangunan pedesaan sebagai muara, lokus dan fokus pembangunan semakin ditingkatkan dan disempurnakan baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya,” ujar Teddy.

Teddy menambahkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung dengan berbagai kebijakannya telah membuktikan bentuk dukungan dan keberpihakan pada desa. Menurutnya hal tesebut sebagai dorongan agar desa bisa menggali potensi dan mengembangkan dirinya menjadi maju dan sejahtera.
“Evaluasi sebagai tahapan dalam lomba ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan desa, terutama dalam mengelola Alokasi Dana Perimbangan Desa (ADPD) dan Program Sabilulungan Pemberdayaan Masyarakat (PSPM),” ujar Teddy.

Lomba desa pada hakikatnya adalah apresiasi atas kerja keras perangkat desa, dalam pelaksanaan tugas rutinnya untuk membangun dan memajukan desa. Menurutnya pembangunan desa memang harus terus berjalan dari waktu ke waktu, baik saat ada penilaian lomba ataupun tidak.

“Tentu kami berharap bisa mempertahankan gelar juara di tahun sebelumnya. Namun yang terpenting adalah, pengelolaan pemerintah desa harus betul-betul berorientasi pada pelayanan bagi masyarakat,” pungkasnya.

Sementara Ketua Tim Penilai Drs. H. Wardana, MM mengungkapkan, indikator yang dinilai pada tahap itu mencakup pendidikan, ekonomi, kesehatan, partisipasi masyarakat, keamanan dan ketertiban, lembaga kemasyarakatan, pemerintahan serta pemberdayaan kesejahteraan keluarga.

“Tahun ini, sesuai instruksi gubernur, perhatian Jabar dalam penilaian desa terkonsentrasi pada 3 pilar pembangunan. One village one company/OVOC (Badan Usaha Milik Desa/BUMDes), desa digital dan infrastruktur gerbang desa,” ujar Wardana.

Menurut Wardana jika dilihat dari indikator penilaian, Desa Cibeureum memiliki peluang cukup besar untuk lolos. Namun, persaingan dalam lomba desa tahun ini cukup ketat dan setiap peserta sama-sama memiliki kesempatan. “Ini tergantung nanti hasil penilaian ya, karena menurut kami secara penilaian sekilas, setiap desa sama bagusnya,” ungkapnya.

Sementara itu Kepala Desa Cibeureum Efi Nur Taufik mengatakan, pihaknya tidak melakukan persiapan khusus dalam menghadapi lomba tersebut. Namun ia menegaskan, seluruh jajaran pemerintahan desa bersama warga, sudah bekerja sebaik mungkin demi kemajuan desanya.

“Salah satu unggulan di desa kami adalah, perangkat desa bekerja tujuh hari sepekan. Kami juga sudah memasang CCTV dan mesin absensi sidik jari di kantor desa. Selain itu tersedia fasilitas layanan bagi masyarakat berupa perpustakaan digital. Masyarakat bisa membaca literatur digital dengan mudah, karena kami pun telah memasang hotspot," jelas Efi dalam sesi eksposnya.
Ia menuturkan Tim Penilai juga melakukan penilaian administrasi kepada unsur kepala desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) dan lembaga lain yang terkait. “Kita berharap hasilnya nanti akan sesuai dengan harapan,” pungkas Efi.
 
Sumber : Humas Pemkab Bandung