Demo & Helikopter Ganggu UN Di Kab. Bandung, Jawaban UN Lewat SMS Berseliweran

    Saya terganggu banget suara berisik dari sebelah (kantor KPU) dan suara helikopter yang mondar-mandir di atas sekolah. Itu bikin saya nggak konsentrasi. Kalau bisa saya ingin ujian di tempat lain. Kepala Sekolah SMK PU, A. Hidajat mengatakan UN tetap berlangsung seperti biasa meski di luar terjadi unjuk rasa. Dia juga meminta pengawalan bagi para siswa untuk bisa pulang melalui jalur yang aman dari area demo.

    Hari pertama pelaksanaan UN di Kota Bandung masih diwarnai pelanggaran. Mulai dari tidak ketatnya pengawasan terhadap alat komunikasi yang dibawa siswa, masih adanya guru mata pelajaran yang datang ke sekolah, serta beberapa permasalahan seperti ketidaklengkapan soal ujian dan lembar jawaban yang masih menyatu.

    Salah seorang siswa SMA Negeri di Kota Bandung mengaku membawa handphone ke dalam kelas dan tidak digeledah ketika memasuki kelas. Pengawas pun tidak mengecek apakah siswa tersebut membawa alat komunikasi ke ruang ujian. Sama pengawasnya ngga diperiksa.

    Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Oji Mahroji, saat melakukan pemantauan di sejumlah sekolah di Kota Bandung mengatakan, tidak boleh ada siswa yang membawa alat komunikasi. Bahkan, pengawas juga tidak boleh membawa alat komunikasi.

    Anggota Komisi D DPRD Kota Bandung Ros Komala Dewi mengatakan, berdasarkan pemantauan yang dilakukan, tidak ada penggeledahan oleh pengawas. Namun, dia belum menemukan pelanggaran berarti dalam pelaksanaan UN di Kota Bandung.

    Di hari pertama UN di Kota Bandung, 88 siswa mengundurkan diri dan 65 siswa sakit. Bagi siswa yang sakit akan mengikuti ujian susulan yang dilaksanakan pekan depan. Sementara itu, saat meninjau pelaksanaan UN di Sumedang, Gubernur Jabar Danny Setiawan memberikan apresiasi terhadap upaya pengamanan UN 2007/2008 di Jabar. Sebab, mulai Kapolda Jabar Irjen Pol. Susno Duadji hingga personelnya di tingkat Polsek, ikut turun mem-backup pelaksanaan UN. Namun, Danny mengingatkan kepada para siswa agar tidak terpengaruh isu bocornya soal, termasuk sejumlah jawaban soal UN yang "menyesatkan" melalui SMS.

    Di Kab. Bandung, pesan singkat berupa jawaban soal UN mewarnai pelaksanaan UN hari pertama. Selain itu, siswa juga dengan leluasa membawa handphone ke ruang ujian. Salah seorang siswa kelas 12 IPS 2 salah satu SMAN di Kab. Bandung mengatakan, telefon seluler tidak dikumpulkan oleh pengawas sehingga siswa tetap membawanya selama mengerjakan soal.

    Sebelum lembar soal dibagikan, SMS jawaban telah masuk ke telefon seluler mereka. Tanpa sepengetahuan pengawas, siswa bebas membuka telefon seluler. SMS jawaban yang masuk ke telefon saya berseliweran. Versinya berbeda-beda, jadi bingung mana jawaban yang benar.

    Menanggapi hal ini, Anggota Komisi D DPRD Kab. Bandung Dadang Rusdiana menyatakan akan segera melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan UN SMA/SMK/MA tahun ajaran 2007/2008. Kami mendesak Dinas Pendidikan agar memberlakukan lagi aturan tegas tentang larangan membawa telefon seluler selama UN berlangsung. Semoga bisa diterapkan pada UN tingkat SMP Mei mendatang.

 

Sumber : Harian Umum Pikiran Rakyat, Rabu 23 April 2008