Danau Buatan untuk Atasi Banjir

Danny Setiawan saat mengunjungi korban banjir di Majalaya, mengatakan, Kita cari solusinya, buat danau buatan. Secara historisnya pada zaman belanda banjir wae, Citarum teh kadang meluap. Karena itu, di daerah Citarum ada penampungan air. Namun, sekarang tidak ada karena penduduknya bertambah banyak.

Untuk itu, pihaknya akan menelusuri keberadaan danau buatan atau penampung air yang dulu ada pada zaman Belanda. Bila ditemukan, pihaknya akan mengembalikan pada fungsi semula. Dulu ada lahan yang difungsikan sebagai danau, sekarang digunakan masyarakat. Kita akan telusuri dan akan dikembalikan ke fungsi semula, kata Danny sambil menambahkan, pembuatan embung-embuang atau penampungan air mudah-mudahan bisa disisihkan anggarannya pada perubahan nanti.

Pada acara dialog tersebut, hadir Ketua DPRD Jabar H.A.M Ruslan, Bupati Bandung Obar Sobarna, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Kab. Bandung, Ir. Sofian Nataprawira, Camat Majalaya, Drs. Yiyin Sodikin, dan warga di Kec. Majalaya. Menurut Bupati Bandung, Obar Sobarna, daerah yang terendam banjir di antaranya Majalaya, Dayeuhkolot, Banjaran, dan Ibun. Sampai saat ini, pihaknya belum mengetahui jumlah kerugian akibat banjir tersebut.

Belum ada laporan, untuk tekstil mereka sudah benahi tempatnya. Saya pikir, banjir ini pasti menganggu tekstil-tekstil, tapi keadaannya enggak stagnan masih bisa jalan. Sekarang sudah bisa jalan, kita benahi lumpur sehingga lalu lintas tidak terhalang,.

Obar mengatakan, untuk menghindari kemacetan arus lalu lintas di Kota Majalaya, Dishub diharapkan bisa mengatur rambu-rambu lalu lintas. Selain itu, juga bisa mengatur arus lalu lintas di saat terjadi banjir.

Begitu terjadi banjir, ekonomi warga tidak terganggu. Para buruh masih tetap bisa bekerja. Termasuk para PKL juga jangan berjualan di badan jalan, supaya yang bekerja membersihkan lumpur bisa lebih leluasa bekerjanya, harapnya sambil menambahkan, warga korban banjir diminta untuk bersabar.

Sementara itu Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Jabar, Iding Srihadi mengatakan, untuk antisipasi banjir di Majalaya, secara teknis harus ada normalisasi Sungai Citarum dan juga pengaturan pintu air bendungan. Pemecahan jangka panjang juga harus ada pembuatan danau buatan atau embung-embung. Untuk membuat waduk tersebut, saat ini memang ada tanah masyarakat dan itu harus diganti rugi.

Sumber : Harian Umum Galamedia, Edisi Jum'at 11 April 2008