Dadang Naser, “Kalaupun ada positif, pasar tidak akan ditutup”

Bupati Bandung H. Dadang M. Naser menegaskan, pihaknya tidak akan menutup aktivitas pasar tradisional meskipun ditemukan hasil positif dalam rapid test dan swab di kawasan tersebut.

Hal itu diungkapkan bupati di sela-sela penerimaan kunjungan Kasdam III Siliwangi Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo, saat memantau kegiatan rapid test 200 pedagang di Pasar Soreang, Kamis (18/6/2020).

“Alhamdulillah, sampai saat ini tidak ada yang positif, yang reaktif ada. Tapi reaktif rapid itu belum tentu positif, setelah hasil swab positif juga itu baru 80% mendekati positif. Kalaupun ada hasil positif, jangan pasarnya yang ditutup tapi orangnya yang dibina. Toko (lapak) mana yang kena, di situ kita akan tes secara berkala,” ucap Bupati Dadang Naser.

Sepanjang pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kabupaten Bandung, pihaknya tidak pernah menutup aktivitas pasar. “Hanya kita atur jam operasionalnya. Perekonomian pasar harus tetap berjalan. Ya, mudah-mudahan tidak ada hasil tes yang positif,” tuturnya.

Sampai saat ini, pelaksanaan rapid test dan swab telah dilakukan kepada para pedagang di lima pasar di Kabupaten Bandung. Sebelumnya kegiatan yang sama telah dilakukan di Pasar Baleendah, Majalaya, Banjaran dan Pasar Ciwidey.

Selain pasar, pihaknya melalui gugus tugas akan terus mencari potensi-potensi penyebaran pandemi global tersebut. Antara lain di rumah ibadah, pertokoan, perkantoran maupun pusat perbelanjaan.

“Ini kami lakukan untuk mencegah timbulnya klaster baru covid-19, di kawasan yang berpotensi adanya kerumunan yang bisa memicu penularan virus. Selain itu juga, tes dilakukan untuk memantau peta sebarannya. Alhamdulillah, sebaran di Kabupaten Bandung hanya 0,6% dari jumlah penduduk 3,7 juta jiwa, atau terkecil kedua di Jawa Barat,” lanjut Dadang Naser.

Ia kembali mengingatkan, menjelang masa adaptasi kebiasaan baru (AKB), masyarakat tidak salah pemahaman. “Kita bukan kembali hidup normal seperti sebelum ada wabah. Jalankan aktivitas seperti biasa, namun tingkatkan penerapan protokol kesehatan pencegahan covid-19. Yaitu bermasker, 1 orang minimal bawa 2 masker, rajin ctps (cuci tangan pakai sabun) dan jaga jarak interaksi sosial, itu kuncinya,” pungkasnya.

Sumber: Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan