Cumantel, KWT Milenial Rangkul Pelajar

Memberdayakan anak muda di bidang pertanian, memang bukan hal yang mudah. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, termasuk geliat pergaulan melalui media sosial, membuat bidang pertanian terasa kurang bersahabat di telinga generasi milenial saat ini.

Namun tidak demikian halnya dengan Kelompok Wanita Tani (KWT) Cumantel. KWT yang berdomisili di Kp. Cantel Desa Margaasih Kecamatan Cicalengka ini, bahkan 100% beranggotakan anak muda.

Salah satu anggotanya, Elma Pirnanda (20) mengungkapkan, KWT Cumantel berdiri pada tahun 2016, pada waktu itu diketuai oleh almarhumah Dinni Zulfa Nurhasni. Ia mengatakan, pada awalnya jenis usaha yang dikembangkan yaitu Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).

“Tujuannya memanfaatkan pekarangan rumah yang melibatkan ibu-ibu warga desa setempat. Tanaman yang dibudidayakan pada waktu itu, berkaitan langsung dengan kebutuhan sehari-hari. Seperti kangkung, cabe rawit, pakcoy, bayam, dan lain-lain,” terang Elma Pirnanda saat ditemui di Cicalengka, Selasa (3/9/2019).

Keanggotaan KWT yang diinisiasi oleh penyuluh desa pada waktu itu, dikembangkan dengan merangkul para pelajar. Pendekatan dilakukan dengan cara memotivasi, bahwa usaha bidang pertanian itu menguntungkan dan juga dapat menarik minat anak muda lainnya, terutama melalui jejaring media sosial.

“Kemudian dengan memperkenalkan teknologi, kami tunjukkan bahwa bertani itu bisa keren. Kini jumlah anggota kami mencapai 25 orang, rata-rata berusia 20 tahun. Kami melakukan berbagai kegiatan pelatihan di sela-sela waktu libur sekolah, sering melakukan pertemuan dan bertukar pikiran juga. Kegiatan-kegiatan Cumantel, kami posting di media sosial instagram maupun facebook,” tutur gadis lulusan SMA Mekarsari Cicalengka ini.

Sepeninggal Dini, terang Elma, adik almarhumah Ismi Sufi Diyan Fitri menggantikan posisi sebagai ketua KWT hingga saat ini. Dengan kepengurusan baru, disamping mengembangkan KRPL, regenerasi ini pun mengembangkan budidaya tanaman melalui sistem hidroponik.

Hidroponik merupakan cara budidaya tanaman dengan memanfaatkan media air. Jenis tanaman yang mereka kembangkan dengan sistem ini antara lain bawang merah kangkung, dan pakcoy. “Bawang merah kan termasuk komoditas inflasi. Nanti ke depannya, kami berencana menanam sayur dan buah-buahan sehat juga,” tambahnya.

Dari sisi pemasaran, sementara ini pihaknya sudah bekerja sama dengan pengusaha Charlie Tjendapati yang dikenal sebagai pengusaha Kangkung Hidroponik. Produk hasil bumi Cumantel, dipasok ke swalayan dan restoran di Kota Bandung dan Jakarta.

Tanaman yang ditanam di Cumantel, kata dia, harus sehat dan organik tanpa pestisida. Karena menurutnya, bahan kimia dari pestisida bisa membahayakan manusia jika dikonsumsi dalam jangka panjang.

Ia berharap, anggota KWT nantinya menjadi petani unggul dan berdaya saing, serta dapat mengubah mindset masyarakat terhadap profesi petani. Pihaknya akan terus berkarya dan berinovasi terutama di bidang pertanian hidroponik, dengan menghasilkan produk berbasis organik.

“Sesuai dengan arti dari Cumantel, diambil dari nama kampung kami yang berasal dari Bahasa Sunda yang artinya selalu teringat. Dengan satu harapan, apa yang kami perbuat menjadi kebaikan, mudah teringat dan dapat berkesan dalam hati siapapun,” tutup Elma.

Menanggapi kiprah KWT Cumantel, Bupati Bandung H. Dadang M. Naser mengatakan, apa yang dilakukan generasi milenial Cicalengka itu turut menjaga kualitas lingkungan. Misi yang sampai saat ini menurut bupati, sangat berat untuk terwujud.

“Anak-anak milenial dari Cicalengka ini turut berkontribusi dalam menjaga lingkungan yang asri, bersih dan sehat. Selain itu, mereka dapat menularkan kepada anggota keluarga yang lain, agar dapat memenuhi kebutuhan gizi melalui pemanfaatan pekarangan rumah,” ucap Bupati Dadang Naser.

Menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang unggul tentunya bukan hal yang mudah, dan memerlukan proses yang berkelanjutan. “Saya sangat mengapresiasi tekad dan semangat para anggota KWT Cumantel. Sekiranya ini bisa menjadi contoh teladan bagi komunitas lainnya, dalam bidang apapun, untuk menciptakan SDM yang unggul. SDM unggul dari Kabupaten Bandung untuk Indonesia maju,” pungkas bupati.

Sumber: Humas Pemkab Bandung