Bupati Minta Objek Wisata Perhutani Dikelola Pemda

    Sampai saat ini, semua objek wisata alam dikelola Perhutani Unit III Jabar dan Banten ataupun PT Perkebunan Nusantara VIII, kata Obar saat membuka pelatihan Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar) Kab. Bandung di Gedung Korpri, Soreang, Senin (25/10).

    Menurut Obar, sekarang ini hanya Situ Cileunca di Pangalengan yang dikelola PT Indonesia Power bekerja sama dengan Pemkab Bandung. Dengan pengalihan pengelolaan objek wisata milik Perhutani kepada pemerintah daerah, pemerintah bisa mengalokasikan anggaran untuk pembenahan dan kemajuan objek-objek wisata itu.

    Kepala Bidang Pariwisata pada Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kab. Bandung Dicky Anugerah mengatakan, sekarang ini di Kab. Bandung terdapat lebih dari seratus objek wisata, termasuk hotel dan restoran.

    Objek-objek wisata alam sekarang ini dikelola Perhutani, PT Perkebunan, dan PT Indonesia Power. Khusus Perhutani, mereka sekarang mengelola objek wisata alam Kawah Putih, Rancaupas, Cimanggu, dan kolam air panas di Pangalengan.

    Meski objek wisata alam itu dikelola pihak ketiga, kata Dicky, Pemkab Bandung mendapat persentase pajak parkir sebesar 30 persen. Pemkab Bandung juga memperoleh pemasukan dari pajak wisata sebesar 60 persen. Selain itu, masyarakat di sekitar lokasi objek wisata juga bisa mendirikan warung ataupun mengelola mobil transportasi wisatawan.

    Dicky menuturkan, dampak dari kegiatan pariwisata tersebut tidak sebatas pada pemasukan dari karcis masuk, tetapi juga pemberdayaan masyarakat di sekitar lokasi objek wisata. Selain itu, tidak sedikit anggota masyarakat yang ikut bekerja di perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang kepariwisataan ataupun para perajin yang membuat cendera mata untuk wisatawan.

    Sementara itu, dari 31 kecamatan yang ada di Kab. Bandung, 11 kecamatan di antaranya memiliki potensi yang cukup besar di bidang pariwisata. Untuk membantu pengembangan sektor kepariwisataan, Pemkab Bandung terus mendorong peran dan keberadaan Kelompok Penggerak Pariwisata.

    Sekarang ini jumlah seluruh anggota Kelompok Penggerak Pariwisata sebanyak 1.200 orang. Mereka tersebar di sebelas kecamatan sebagai kekuatan masyarakat untuk mengembangkan pariwisata, kata Ketua Kelompok Penggerak Pariwisata Kab. Bandung Asep Ester.

    Menurut Ester, kesebelas kecamatan yang memiliki potensi pariwisata cukup besar, baik wisata alam, buatan, desa wisata, maupun produk cendera mata, yaitu Kec. Rancabali, Ciwidey, Cicalengka, Pasirjambu, Pangalengan, Cimaung, Margaasih, Cimenyan, Banjaran, Cangkuang, dan Kec. Baleendah. Kami berharap kemitraan antara Pemkab Bandung dan Kelompok Penggerak Pariwisata dapat terus meningkat sehingga mampu menarik lebih banyak lagi wisatawan yang berkunjung ke Kab. Bandung.

 

 

 

Sumber : Harian Umum Pikiran Rakyat, Selasa 26 Oktober 2010