Bupati ‘Maknai Harkitnas, Membangun SDM Unggul’

Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) yang ke 110 tahun 2018, dimaknai Bupati Bandung H. Dadang M.Naser,SH,S.Ip.,M.Ip dengan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul. Di era revolusi ke 4 saat ini, Bupati menyebutkan, perkembangan teknologi lambat laun akan menggeser peran jasa tenaga manusia. Untuk itu, dia mendorong masyarakat agar terus meningkatkan SDM dalam menghadapi   derasnya era globalisasi.

 

“Ya kebangkitan nasional tahun ini adalah yg ke 110, kita maknai bagaimana membangun SDM unggul di abad digital. Saat ini kita sudah masuk revolusi indiustri ke 4,yang  dikaitkan dengan perkembangan teknologi. Industri digital sedang kita hadapi, inilah abad yang harus kita sikapi dengan bijak,” ungkap Bupati Bandung usai menjadi Inspektur Upacara pada peringatan Hakitnas ke 110 tingkat Kabupaten Bandung di Lapang Upakarti Soreang, Senin (21/5).

 

Bupati mengatakan, dahulu kebangkitan nasional diawali dengan gerakan Boedi Oetomo. 20 Mei 1908 lahir sebuah organisasi yang diprakarsai oleh para pemuda Indonesia, yang hasilnya bisa mendorong semangat persatuan dan kesatuan bangsa, khususnya dalam mencapai kemerdekaan.

 

“Saat ini kita harus kembali merenungi bagaimana Boedi Oetomo denga segelintir pemuda bergerak mempersatukan bangsa Indonesia untuk merdeka. Sekarang kita pikirkan, bagaimana seluruh potensi dan komponen bangsa bersama lebih mempererat perasatuan, kesatuan serta meningkatkan nasionalisme,” ucapnya.

 

Dalam mewujudkannya  lanjut Bupati, bangsa tidak boleh terkotak-kotak oleh primoderisme, apalagi egosektoral dari kelompok-kelompok kepentingan. Menurutnya,  sudah saatnya bangsa dengan segala dinamika yang ada, kembali merekatkan, merajut kekuatan nasionalisme dari berbagai komunitas, organisasi masa dan politik juga profesi.

 

“Semua harus paham betul, bahwa Indoensia harus kita topang dengan seluruh potensi bangsa yang maksimal. Dengan menitikberatkan pada peningkatan sumber daya  dari berbgai hal, khususnya teknologi dan pengetahuan.  Kita lihat Boedi Oetomo, semuanya menopang, bagaiamana budipekerti dibangun untuk mewujudkan gerakan Indonesia merdeka, melahirkan angkatan 28, angkatan 45,  merdekalah Indonesia,” ujar Bupati.

 

Lebih lanjut dia memaparkan, ada angkatan 66 (saat ini) sebagai angkatan generasi reformasi era digital. Ayo kita samakan pemikiran-pemikiran bersama, potensi yang dimilik masing-masing untuk merebut perekonomian di tataran Asean,  jangan diperbudak teknologi, pikirkan bagaimana kita menempatkan teknologi untuk kemajuan bangsa.

 

“Di generasi ke 4 revolusi industri sekarang,   harus kita maknai sikapi secara bijaksana. mari kita bersama sabilulungan untuk mencintai Kabupaten Bandung sebagai daerahnya untuk dibangun bersama sama , tanpa keterlibatan semua warga pembangunan akan tersendat, “ imbuhnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Bandung H. Gun Gun Gunawan,S.Si.,M.Si mengatakan, makna kebangkitan nasional tidak satu tahun sekali saja, tapi setiap saat. Dia mengajak agar masyarakat bisa memaknai Harkitnas sebagai ruh atau spirit yang harus tumbuh dalam membangun bangsa. 

 

“Apalagi kita yang diberikan amanah untuk mengelola negara, daerah. Dengan memaksimalkan jabatan dan pekerjaannya, sehingga makna kebangkitan inilah yang dulu dimaknai oleh para pejuang bisa terealisasi. Tanpa adanya motivasi dan kebersamaan dari semua anak bangsa ini, kita tidak akan bangkit berdiri tegak dengan seuntuhnya. Jangan sampai kebangkitan ini, akan mendatangkan kerusakan,” harap Wagub.

 

Menyikapi berkembangnya teknologi saat ini, menurunya masyarakat  harus mampu beradaptasi menyesuaikan diri dengan zaman yang terus berkembang. Kualitas SDM yang ada  tidak hanya bernostalgia kejayaan masa lalu, tapi harus ditopang dengan kesiapan untuk bisa  bersinergi atau bekerjasama memanfaat teknologi informasi yang saat ini terus berkembang.

 

“Dan inilah yang jadi daya tawar dan daya saing daerah sehingga masyarakat dituntut untuk mampu memiliki kemampuan hal tadi, sehingga tidak ada lagi jarak  jauh, susahnya sinyal. Dengan era digital teknologi komunikasi yang sangat modern saat ini, pelayanan publik ke depan, meskipun jauh jaraknya dari pusat pemerintah, tetap terlayani,” pungkasnya.

 

Sumber : Humas Kabupaten Bandung