Bupati Ajak Masyarakat ‘Shoot’ Pembuang Sampah Sembarangan

Bupati Bandung H. Dadang M. Naser ajak warga masyarakat untuk menembak (dengan kamera) Pembuang Sampah Sembarangan.

Hal itu diucapkannya saat peninjauan bersama Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Doni Monardo di Oxbow Sungai Citarum, Jum’at (2/3).

“Membuang sampah sembarangan itu dosa, doraka! Meng’upload’ (unggah) gambar atau video orang yang membuang sampah sembarangan merupakan inisiatif yang bagus. Saya mengajak warga masyarakat se-Bandung Raya untuk bersatu dalam kepedulian terhadap lingkungan, buat hukuman sosial bagi warga yang seenaknya membuang sampah,” ucap Bupati.

Jajaran Kodam III/Siliwangi, pegiat lingkungan dan masyarakat setempat bahu membahu membersihkan sampah di sekitaran oxbow Sungai Citarum yang berada di Desa Dayeuhkolot Kecamatan Dayeuhkolot.

Bupati bersama Pangdam pun melakukan pengambilan sampah menggunakan perahu katamara yang dilanjutkan dengan meninjau alat berat yang tengah mengambil sampah di bawah jembatan perbatasan Kecamatan Dayeuhkolot – Bojongsoang yang merupakan muara Sungai Cikapundung.

“Ini sampah sudah jelas berasal dari Sungai Cikapundung sesuai dengan laporan dari warga. Bukan untuk saling tuding tapi ayo tumbuhkan kesadaran bersama, di Kabupaten Bandung Ecovillage sudah berjalan,” ungkap Bupati.

Sampah di tempat itu sudah sering dibersihkan dan jelas membutuhkan biaya cukup besar, tapi tidak berselang lama sampah sudah menumpuk kembali.

Dia mengatakan dibutuhkan kesadaran kolektif baik pemerintah maupun masyarakat se-Bandung Raya.

“Personil TNI yang terbagi kedalam 22 sektor sudah turun untuk memotivasi warga agar kompak berupaya menyukseskan Program ini (Citarum Harum). Mereka (personil TNI) sampai rela meninggalkan keluarga, berdiam di rumah warga untuk merubah mindset masyarakat dalam pengelolaan sampah,” ujarnya.

Pemkab Bandung, lanjutnya, sudah mengambil langkah dengan beberapa program baik dalam upaya mengatasi sampah, perbaikan lahan maupun program-program yang diarahkan untuk kesejahteraan masyarakat yang ada di DAS.

“Pemkab sudah melakukan pembersihan sampah, menyosialisasikan Pengelolaan Sampah 3 R (reduce, reuse, recycle), pencanangan Program Satapok (Sabilulungan Tanam Pohon Kesayangan), pembuatan sumur resapan, maupun program-program yang memang diarahkan untuk kesejahteraan masyarakat DAS Citarum,” papar Dadang Naser.

Pemkab juga sudah mengeluarkan kebijakan bagi desa untuk menggunakan ADPD-nya dalam upaya pembangunan di bidang lingkungan.

Menurutnya, pembangunan bidang tersebut adalah yang paling sulit direalisasikan dibandingkan bidang lain.

“Setiap desa harus mempunyai lahan untuk Bank Sampah, anggarannya sudah disampaikan, Kita sudah mengeluarkan kebijakan penggunaan ADPD untuk belanja lahan yang nantinya lahan itu sebagai fasilitas TPST. Ini salah satu upaya Pemkab dalam prioritas program pembangunan yang paling sulit terwujud yaitu pembangunan di bidang lingkungan,” pungkasnya.

Press Release Kominfo Setda.